Jurnas.net – Di tengah tekanan ekonomi nasional dan global serta ketatnya fiskal daerah, Bank Jatim justru tampil sebagai bintang terang dalam industri perbankan daerah. Dengan capaian kinerja yang mengesankan, Bank Jatim kini menjadi rujukan utama pengelolaan Bank Pembangunan Daerah (BPD) di Indonesia.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan bahwa keberhasilan Bank Jatim bukan hanya membanggakan daerah, tetapi juga menginspirasi banyak gubernur dari provinsi lain untuk belajar langsung dari sistem tata kelola Bank Jatim.
“Setidaknya dua gubernur dan lima provinsi menyampaikan ketertarikannya untuk membentuk kolaborasi Kelompok Usaha Bank (KUB) bersama Bank Jatim. Mereka ingin belajar soal tata kelola dan implementasi Good Corporate Governance (GCG),” kata Khofifah, saat RUPS Bank Jatim Tahun Buku 2024 di Surabaya, Kamis, 22 Mei 2025.
Dalam laporan keuangan audited 2024, Bank Jatim membukukan laba tertinggi di antara 27 BPD di Indonesia, yakni sebesar Rp 1,281 triliun (bank only). Capaian ini sekaligus menghasilkan dividen besar bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Provinsi, Kabupaten, Kota, dan pemegang saham publik.
Keberhasilan ini menjadi sorotan, terutama karena banyak BUMD di daerah lain justru masih membebani APBD tanpa kontribusi laba yang signifikan.
Baca Juga : Komisi C DPRD Jatim Ultimatum Gubernur Khofifah: Reformasi Total Manajeman Bank Jatim
Bank Jatim menjadi bukti bahwa dengan kepemimpinan visioner, tata kelola yang sehat, serta strategi digital yang adaptif, BPD bisa menjadi pilar pembangunan daerah.
Formasi Baru Direksi dan Komisaris 2025
Dalam RUPS tersebut, diumumkan susunan baru jajaran Direksi dan Komisaris Bank Jatim, hasil seleksi ketat oleh panitia yang dipimpin Prof. Muhammad Nuh.
Direksi Bank Jatim 2025:
Direktur Utama: Winardi Legowo
Wakil Direktur Utama: Arief Wicaksono
Direktur Bisnis Mikro, Ritel & Usaha Syariah: Tonny Prasetyo
Direktur Kepatuhan: Umi Rodiyah
Direktur Keuangan, Treasury & Global Service: Wahyukusumo Wisnubroto
Direktur Bisnis Menengah, Korporasi & Jaringan: Arif Suhirman
Direktur IT Digital & Operasional: Wiweko Probojakti
Direktur Manajemen Risiko: Wioga Adhiarma Aji
Dewan Pengawas Syariah:
Ketua: KH Afifuddin Muhajir
Anggota: Prof. Muhammad Nasih, Ir. Tahmid Mashudi
Dewan Komisaris:
Komisaris Utama Independen: Adi Sulistyowati
Komisaris: Adhy Karyono
Komisaris Independen: Muhammad Mas’ud, Dadang Setiabudi, Asri Agung Putra, Nurul Ghufron
Baca Juga : Ingin Wawancara Soal Kasus Bank Jatim, Jurnalis Dihadang Sekwan dan Khofifah Bungkam
Gubernur Khofifah berharap seluruh pengurus baru bisa bekerja kolektif membangun Bank Jatim sebagai BUMD yang solid dan kontributif terhadap ekonomi regional dan nasional. “Bank Jatim harus menjadi motor penggerak menuju Jatim sebagai gerbang baru Nusantara,” tegasnya.
Ekonom: Bank Jatim Kuatkan Pondasi UMKM
Ekonom Universitas Indonesia Prof. Rhenald Kasali menambahkan bahwa kekuatan Bank Jatim terletak pada kedekatannya dengan sektor riil, khususnya UMKM.
“Peran ekonomi Bank Jatim sangat kuat dalam menopang ekonomi lokal Jawa Timur. Ini menjadi salah satu model pengembangan ekonomi berbasis daerah terbaik,” puji Rhenald.