Diskop Jatim Bekali Pengusaha OPOP dengan Skill Manajerial, Siap Hadapi Industri Halal Global

Kepala Dinas Koperasi dan UKM Jatim, Endy Alim Abdi Nusa. (Insani/Jurnas.net)

Jurnas.net – Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur terus mendorong transformasi ekonomi berbasis pesantren melalui peningkatan kapasitas pelaku usaha One Pesantren One Product (OPOP). Salah satu langkah konkretnya adalah penyelenggaraan Workshop Manajerial Fasilitasi Penguatan Usaha Anggota OPOP, yang digelar pada 5–6 Mei 2025 di Hotel Aria Centra Surabaya.

Sebanyak 50 peserta dari berbagai pondok pesantren di Jawa Timur mengikuti workshop ini. Mereka dibekali ilmu dan keterampilan manajerial oleh narasumber profesional agar mampu mengelola usaha secara lebih profesional, kompetitif, dan berkelanjutan.

Kepala Dinas Koperasi dan UKM Jatim, Endy Alim Abdi Nusa, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi bagian penting dalam memperkuat peran pesantren sebagai pusat pemberdayaan ekonomi umat.

“Workshop ini tidak hanya meningkatkan kompetensi manajerial pelaku OPOP, tetapi juga mendorong inovasi produk, memperluas jejaring usaha, serta mendukung kemandirian ekonomi pesantren,” kata Endy, Jumat, 9 Mei 2025.

Baca Juga : Khofifah: 1.164 UMKM Jatim Berpeluang Terbebas dari Dari Status NPL Berkat Penghapusan Kredit Macet UMKM

Menurut Endy, program OPOP merupakan salah satu inisiatif strategis Pemprov Jatim untuk mendorong kemandirian ekonomi pesantren dan memperkuat kontribusinya dalam pembangunan daerah. Saat ini, tercatat ada 626 koperasi pondok pesantren aktif dari total 22.039 koperasi di Jatim, dengan jumlah anggota mencapai 85.472 orang dan volume usaha senilai Rp 870,78 miliar.

“Angka ini menunjukkan bahwa ekonomi pesantren punya potensi besar, terutama dalam menghadapi tantangan menjadikan Indonesia sebagai pusat industri halal dunia,” tambahnya.

Endy menekankan pentingnya pendekatan terintegrasi dalam pengembangan usaha OPOP, mulai dari manajemen, produksi, pemasaran, hingga digitalisasi. Ia juga mendorong sinergi lintas sektor, termasuk dengan dunia usaha, perbankan, lembaga pelatihan, dan pendidikan, agar ekosistem OPOP semakin kuat dan berkelanjutan.

“Diskop Jatim siap menjadi jembatan kolaborasi untuk meningkatkan kualitas produk, memperluas akses pembiayaan, dan membuka pasar domestik maupun internasional bagi pelaku OPOP,” tandasnya.