60 Jemaah Haji Asal Embarkasi Surabaya Wafat di Tanah Suci 

Jemaah haji Debarkasi Surabaya tiba di Bandara Juanda Surabaya. (Dok: Humas PPIH Embarkasi Surabaya)

Jurnas.net – Sebanyak 12.223 jemaah haji dari 33 kloter Debarkasi Surabaya, Jawa Timur, telah tiba di Tanah Air. Sementara jemaah meninggal di Tanah Suci sebanyak 60 orang.

“Hingga tadi malam ada 60 jemaah haji Debarkasi Surabaya wafat di Tanah Suci,” kata Sekretaris PPIH Debarkasi Surabaya, Abdul Haris, Senin, 1 Juli 2024.

Dengan bertambahnya jemaah haji yang wafat, Haris mengaku pihaknya berkoordinasi dengan PPIH kloter maupun PPIH Debarkasi Surabaya. Tujuannya untuk melakukan upaya pendampingan dan pengawasan jemaah haji sebaik mungkin. “Termasuk melakukan penanganan yang tepat, apabila ada jemaah yang mempunyai keluhan kondisi kesehatan,” katanya.

Baca Juga: Embarkasi Surabaya Catat 9 Jemaah Haji Wafat di Tanah Suci Pada Puncak Haji 2024

Jemaah haji Debarkasi Surabaya tiba di Bandara Juanda Surabaya. (Dok: Humas PPIH Embarkasi Surabaya)

Selain koordinasi penanganan jemaah sakit, Haris juga melakukan koordinasi dengan petugas agar memberikan sosialisasi pada jemaah, untuk dapat mengukur kemampuannya dalam melaksanakan ibadah sunnah seperti umroh sunnah di Masjidil Haram.

“Para petugas kami pesankan untuk senantiasa mengingatkan jemaah, untuk tidak melampaui batas kemampuannya dalam melakukan ibadah khususnya yang sunnah. Dikhawatirkan para jemaah nanti ujung-ujungnya sakit, jika mereka terlalu ngoyo dalam melakukan ibadah sunnah,” ujarnya.

Kata Haris, dengan melakukan penanganan jemaah sakit secara tepat dan sosialiasi membatasi ibadah sunnah, diharapkan angka jemaah yang wafat di Tanah Suci dapat diminimalisir. Haris mengaku juga melakukan usaha untuk meminimalisir jemaah wafat di Debarkasi Surabaya.

“Hingga saat ini ada tiga jemaah yang wafat di Debarkasi Surabaya. Untuk meminimalisir jemaah wafat, kita lakukan penanganan cepat terhadap jemaah sakit. Di sini kita koordinasikan terus dengan para petugas dari BBKK dan Dinas Kesehatan supaya bisa melakukan tindakan cepat bila ada jemaah yang membutuhkan penanganan cepat. Kita memaksimalkan percepatan layanan di rumah sakit terdekat,” tandasnya.

Baca Juga : Satu Calon Haji Asal Bondowoso Dipulangkan Karena Hamil Enam Minggu

Menurutnya, banyaknya jemaah meninggal diduga karena kelelahan pasca masa puncak haji. Kata dia, para jemaah yang fokus ibadah cendrung tak memperhatikan kondisi kesehatannya.

“Kami sudah berpesan pada KBIHU untuk senantiasa melihat kemampuan jemaah bila mereka diajak beribadah sunnah. Untuk city tour atau ziarah ke tempat bersejarah, petugas KBIHU harus melihat kondisi jemaah, sebagai upaya menjaga kondisi Kesehatan jemaah jelang kepulangan ke tanah air,” pungkasnya.