Jurnas.net – Seorang pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) berinisial NS, 49, di wilayah Kecamatan Sangkapura, Bawean, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, diduga mencabuli santriwatinya. Tak tanggung-tanggung, korbannya mencapai lebih dari 10 santriwati.
“Kasusnya sudah dilaporkan ke Polres Gresik, korbannya ada sekitar lebih dari 10 santriwati,” kata UD, salah satu keluarga korban, Sabtu, 23 Desember 2023.
UD mengatakan bahwa aksi becat sang kiai itu dilakukan terhadap para santriwati pada bulan Oktober 2023. Dari puluhan korban santriwati, kata dia, hanya tiga korban yang berani melapor ke polisi.
“Korban santrinya banyak yang tidak mau laporan, karena ada intervensi dari pihak pondok. Para korban takut melapor, karena memang pelaku salah satu kiai besar di Bawean,” katanya.
Sebelumnya, kata UD, ada beberapa korban mengadu kepada orang tuanya atas aksi bejat sang kiai. Namun pihak pondok langsung mengintimidasi keluarga korban.
“Bahkan kemarin ada utusan pondok ke salah satu rumah korban, agar menyelesaikan secara kekeluargaan. Sehingga ada korban yang gak jadi melaporkan kasus itu,” ujarnya.
SF, salah satu warga sekitar pondok mengatakan bahwa kasus tersebut saat ini ramai diperbincangkan masyarakat, baik di Kecamatan Sangkapura dan Kecamatan Tambak. Bahkan informasinya, banyak dari guru dan santri atau siswa yang semula sekolah di pondok itu, kini memilih pindah.
“Banyak yang pindah para guru dan siswanya. Katanya gurunya jarang aktif, dan jam pembelajaran di sekolah juga tidak tentu. Kadang pukul 10.00 WIB, para santri sudah mulai keluar sekolah,” kata SF.
SF mengaku heran dengan dugaan kasus pencabulan sang kiai. Mengingat, kiai berinisial NS memiliki dua istri. “Yang jelas Kiai tersebut punya istri dua. Satu di Bawean dan satu di Malaysia. Sebelumnya punya istri, namun cerai dan nikah lagi,” ujarnya.
Sementara itu, Kasatreskrim Polres Gresik, AKP Aldhino Prima Wirdhan, membenarkan pihaknya telah menerima laporan kasus dugaan pencabulan oleh kiai kepada santrinya. Saat ini pihaknya tengah melakukan penyelidikan, dan pemeriksaan saksi dan korban.
“Kasusnya masih kita lidik, kemarin juga sudah ada pemeriksaan saksi-saksi dulu. Doakan semoga terungkap,” tandasnya.