Jurnas.net – Nimas, 27, korban teror pelecehan selama 10 tahun mengaku memberanikan diri melapor ke polisi setelah mendapat dorongan netizen. Nimas resah atas apa yang dilakukan Adi, yang merupakan teman SMPnya.
“Teror itu terjadi di media sosial selama 10 tahun, mulai 2014 hingga 2024,” kata Nimas, Minggu, 19 Mei 2024.
Selama 10 tahun itu, lanjut Nimas, dirinya mendapat ribuan pesan dan foto-foto bernada pelecehan. Tindakan asusila itu diduga dilakukan oleh Adi, yang suka pada dirinya. “Pelaku ini teman sekolah saya waktu masih SMP. Dia terobsesi kepada saya sejak masih sekolah,” ujarnya.
Semasa sekolah, Nimas mengaku kerap memberi uang Rp5.000 ke Adi, karena merasa kasihan melihat pelaku tak punya uang jajan. Ternyata, kata Nimas, niat baiknya malah disalah artikan oleh Adi, yang menilai korban suka padanya.
“Saya baik begitu dikira suka sama dia. Bahkan saya pernah menolak (cinta) pelaku, tapi dia terus mencoba untuk mendekati sejak tahun 2014 – 2015. Tapi saya tolak terus dengan cara baik-baim,” katanya.
Baca Juga : PKS Siap Usung Menantu Soekarwo Untuk Lawan Eri Cahyadi di Pilwali Surabaya
Sejak saat itu, kata Nimas, Adi membuat ratusan akun media sosial di Instagram dan Twitter atau X. Nyaris setiap hari dia mengerimkan pesan bernada godaan dan pelecehan ke N. Bahkan pelaku mengirimkan foto kelaminnya ke korban.
“Saya gak tahu jumlah foto-fotonya ada berapa banyak. Yang jelas dia kirim setiap hari antara tiga sampai empat foto kelamin selama 10 tahun,” ujarnya.
Tak hanya di media sosial, Adi juga meneror dengan mendatangi rumah Nimas langsung pada dini hari dan hanya berdiri hingga pagi. Pelaku juga sempat melempar barang ke rumah korban.
“Tahun 2018 kejadi paling terburuk. Dia pernah melempar jam tangan mati dan surat cinta, tapi langsung saya bakar. Dia juga pernah jam 01.00 WIB pagi, ada di depan rumah nungguin saya berdiri sampai jam 04.00 WIB subuh,” ujarnya.
Kata Nimas, keluarganya juga pernah memperingati Adi secara langsung agar tak lagi meneror korban, namun Adi mengabaikannya. Bahkan Adi pernah mengancam akan membunuh siapapun pria yang mendekati Nima.
Nimas mengaku takut, sehingga dirinya terus gelisah karena tertekan secara psikis. Apalagi Nimas akan melangsungkan pernikahan bersama pacarnya. Oleh karena alasan itu, Nimas akhirnya memutuskan melaporkan Adi ke polisi.
“Saya resah, apalagi saya mau menikah, dan saya didorong support sama pacar saya. Tapi di sisi lain, banyak yang memang netizen Indonesia yang support saya,” tandasnya.