Jurnas.net – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Timur mencatat partisipasi pemilih di lima daerah di wilayahnya terendah dalam Pilkada serentak 2024. Dari lima daerah itu, partisipasi pemilih paling rendah adalah Kota Surabaya mencapai 56,18%.
“Daerah dengan partisipasi terendah kedua adalah Kabupaten Jember 56,87%, Kabupaten Banyuwangi 59,36%, Kabupaten Malang 59,94%, dan Kabupaten Trenggalek 62,55%,” kata Komisioner KPU Jatim, Nur Salam, Selasa, 10 Desember 2024.
Sementara untuk tingkat partisipasi tertinggi se- Jatim, lanjut Salam, sepuluh besar diraih oleh Kabupaten Pamekasan mencapai 87,67%, disusul Kabupaten Sampang 87,53%, Kabupaten Mojokerto 84,68%, Kota Batu 81,69%. Lalu Kota Kediri 80,50%, Kota Blitar 80,4%, Kabupaten Situbondo 79,04%, Kabupaten Madiun 78,64%, Kota Probolinggo 78,51%, Kabupaten Bojonegoro 78,47%, dan Kabupaten Magetan 78,39%.
Kemudian daerah dengan partisipasi pemilih terendah yang hanya diikuti paslon tunggal pada Pilkada serentak 2024, kata Salam, juga ada di lima daerah. Yaitu Kota Surabaya mencapai 56,18%, Kabupaten Trenggalek 62,55%, Kabupaten Gresik 66,93%, Kabupaten Ngawi 66,6%, dan Kota Pasuruan 67,59%. “Tingkat partisipasi pemilihnya tergolong rendah karena angkanya dibawah 70%,” katanya.
Baca Juga : Hasil Rekapitulasi Suara KPU Jatim: Risma dan Luluk Tak Berdaya Lawan Khofifah
Sedangkan partisipasi pemilih yang terbesar se- Jatim, yaitu Kabupaten Sumenep mencapai 16,44% (74,83%), kemudian Kabupaten Pamekasan 14,17% (87,67%), Kabupaten Mojokerto 13,86% (84,68%), Kabupaten Lamongan 11,46% (73,61%) dan Kabupaten Tuban 10,45% (69,41%). “Sedangkan daerah yang lain kenaikannya tidak lebih dari 1 digit,” ujarnya.
Pada Pilkada serentak 2024 ini, partisipasi pemilih mencapai 70,06% dari total suara sah dan suara tidak sah mencapai 21.937.202, lebih tinggi dari pilkada sebelum-sebelumnya. Bahkan, partisipasi pemilih kali ini lebih tinggi dari rata-rata nasional yang mencapai 68%.