Jurnas.net – Sebanyak 208 jiwa yang tersebar di Kota Mojokerto, Kabupaten Mojokerto dan Jombang, mengungsi ke tempa yang lebih aman. Ini lantaran rumah mereka terendam banjir.
“Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Jatim bersama relawan membantu proses evakuasi warga, utamanya, balita dan lansia ke tempat pengungsian di tiga daerah tersebut. Barang berharga dan hewan peliharaan juga turut dievakuasi,” kata Kepala Pelaksana BPBD Jatim, Gatot Soebroto, Rabu, 11 Desember 2024.
Gatot mengaku terjun di lokasi banjir, tepatnya di Desa Ngingasrembyong Kecamatan Soko, Kabupaten Mojokerto. Ia bersama sejumlah Kepala OPD Pemprov Jatim, ia meninjau beberapa titik terdampak banjir dan mencari solusi percepatan penanganan.
“Kami juga mengirimkan bantuan logistik ke lokasi bencana. Termasuk bantuan peralatan, berupa, perahu karet, light tower dan toilet portabel,” katanya.
“Adapun bantuan logistik yang diserahkan, berupa, selimut sebanyak 100 pcs, matras 115 lembar terpal 30 pcs, biskuit minimalis 5 dus dan biskuit klepon 5 dus,” tambahnya.
Baca Juga : Pemkot Surabaya Optimalisasi 76 Rumah Pompa Antisipasi Banjir
Berdasar data Pusdalops BPBD Jatim per hari ini, jumlah masyarakat Kabupaten Mojokerto yang terdampak banjir dan berada di pengungsian sebanyak 107 jiwa, yakni, di Masjid Noor Al Islam, Desa Tempuran, Kecamatan Soko.
Sementara, jumlah warga Jombang yang masih berada di pengungsian sebanyak 101 jiwa, meliputi, Balai Desa Jombok 61 jiwa, Balai Desa Blimbing 34 jiwa dan Balai Dusun Plosorejo sejumlah 6 jiwa.
“Kami bersama Dinas PU Bina Marga, PU SDA dan Dinsos Jatim akan terus memantau kondisi masyarakat di pengungsian dan memastikan kebutuhan logistiknya tercukupi,” ujarnya.
“Bersama Pemerintah Kabupaten Mojokerto dan pemerintah setempat, kami juga terus mengupayakan percepatan penanganan banjir, agar segera surut,” pungkas Gatot.