Jurnas.net – Polda Jawa Timur mengerahkan 4.448 personel dalam Operasi Keselamatan Semeru 2025. Operasi ini dilaksanakan serentak bersama jajaran kepolisian di wilayah Jatim, serta instansi terkait dan akan berlangsung hingga 28 Februari 2025.
Operasi ini mengusung tema “Tertib Berlalu Lintas Guna Terwujudnya Asta Cita”, dengan fokus utama pada peningkatan keselamatan dan ketertiban pengguna jalan.
“Sebanyak 4.448 personel ini, terdiri dari 390 personel Satgas Polda Jatim dan 4.098 personel dari satuan wilayah jajaran Polda Jatim,” kata Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Jatim, Kombes Komarudin, Rabu, 12 Februari 2025.
Komarudin mengatakan bahwa selama 14 hari ke depan, pihaknya akan memberikan perhatian ekstra terhadap berbagai aspek keselamatan lalu lintas.
“Kami akan melaksanakan berbagai kegiatan intensif, baik dalam bentuk sosialisasi maupun penindakan terhadap pelanggaran yang berpotensi menimbulkan kecelakaan dengan tingkat fatalitas tinggi,” katanya.
Baca Juga : Demo Besar di Mapolda Jatim Tuntut Polri Usut Dugaan Korupsi Jokowi dan Keluarga
Dalam Operasi Keselamatan Semeru 2025, kepolisian akan menindak tegas sejumlah pelanggaran lalu lintas yang berisiko tinggi. Di antaranya Berboncengan lebih dari dua orang, melawan arus lalu lintas, melebihi batas kecepatan yang ditentukan.
Pelanggaran lainnya yaitu menerobos lampu merah, pengendara di bawah umur, berkendara dalam pengaruh alkohol, tidak menggunakan helm bagi pengendara motor. Lalu menggunakan knalpot yang tidak sesuai spesifikasi teknis, menggunakan ponsel saat berkendara, dan tidak mengenakan sabuk pengaman bagi pengemudi mobil.
Kata Komarudin, Operasi Keselamatan Semeru 2025 merupakan bagian dari cipta kondisi menjelang Idulfitri 1446 H, guna memastikan keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas (Kamseltibcarlantas).
Selain itu, operasi ini juga selaras dengan visi Indonesia Emas 2045, yang menitikberatkan peningkatan kualitas sumber daya manusia agar lebih disiplin dan bertanggung jawab dalam berlalu lintas.
“Kami berharap, melalui operasi ini angka kecelakaan lalu lintas di Jawa Timur dapat diminimalkan,” pungkasnya.