Ulama Tuban Kalungkan Surban ke Ketua Golkar Jatim: Doa dan Restu untuk Musda Damai dan Solid

Ketua DPD Partai Golkar Jatim, Ali Mufthi, memakai surban putih pemberian pengasuh Pondok Pesantren Sunan Bejagung, Semanding, Tuban, KH Abdul Matin Djawahir. (Insani/Jurnas.net)

Jurnas.net – Pengurus DPD Partai Golkar Jawa Timur menggelar silaturahmi ke sejumlah tokoh agama di Bumi Wali, menjelang pelaksanaan Musyawarah Daerah (Musda) DPD Partai Golkar Kabupaten Tuban. Salah satu yang dikunjungi adalah KH Abdul Matin Djawahir, pengasuh Pondok Pesantren Sunan Bejagung, Semanding, Tuban.

Dalam kunjungan penuh keakraban tersebut, Ketua DPD Partai Golkar Jatim, Ali Mufthi, memohon doa restu agar seluruh agenda Musda se-Jawa Timur, khususnya di Tuban, bisa berjalan aman dan lancar.

“Mohon doa restu agar amanah ini bisa kami emban dengan baik untuk melanjutkan upaya menyejahterakan masyarakat Jawa Timur. Semoga seluruh pelaksanaan Musda di daerah berjalan lancar,” kata Ali Mufthi yang juga alumni Pondok Pesantren Tebuireng, Selasa, 5 Aguatus 2025.

Dalam momen penuh simbolik itu, Kyai Abdul Matin mengalungkan surban ke leher Ali Mufthi. Tindakan tersebut disertai doa dan harapan agar Partai Golkar ke depan semakin besar dan dekat dengan umat.

“Semoga lantaran silaturahmi ini, Golkar makin besar, tapi tetap menjaga hubungan erat dengan masyarakat akar rumput dan para ulama,” kata Kyai Matin, murid dari almarhum KH Maimoen Zubair.

Baca Juga : Pengurus Golkar Jatim Tancap Gas Gelar Musda di 6 Daerah

Ketua DPD Partai Golkar Jatim, Ali Mufthi, beserta jajaran silaturrahim ke pengasuh Pondok Pesantren Sunan Bejagung, Semanding, Tuban, KH Abdul Matin Djawahir. (Insani/Jurnas.net)

Kyai Matin yang juga Ketua MUI Tuban empat periode ini mengungkapkan kisah kedekatannya dengan Partai Golkar. Ia pernah menjadi anggota DPRD Tuban dari Fraksi Golkar pada dua periode, yakni 1992–1997 dan 1997–1999, atas perintah langsung dari para ulama kharismatik.

“Saya dulu jadi anggota DPRD atas perintah almarhum Kyai Fakih Langitan. Bahkan di periode kedua, diperintah oleh lima Kyai sekaligus. Itu membuktikan bahwa para ulama, termasuk Mbah Yai Fakih, sangat dekat dan tidak berjarak dengan Partai Golkar,” ujarnya.

Sebelum berpamitan, Kyai Matin berpesan agar Golkar terus menjalin kedekatan dengan para Kyai dan masyarakat bawah (grassroot). Ia menilai kekuatan utama Golkar terletak pada kedekatannya dengan umat dan para tokoh agama.

“Kalau ingin Golkar terus besar, jangan lupakan para ulama dan masyarakat bawah. Jaga hubungan dengan mereka, karena itulah kekuatan sejati,” pesan Kyai Matin.