Karhutla Gunung Lawu Akhirnya Mereda

Kepala Pelaksana BPBD Jatim Gatot Soebroto memimpin rapat koordinasi lintas sektor terkait berakhirnya pemadaman karhutla Gunung Lawu. (Dok: BPBD Jatim)

Jurnas.net – Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) Gunung Lawu akhirnya mereda, baik dari sisi Kabupaten Ngawi, Magetan maupun Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Dengan demimian aktivitas water bombing dihentikan.

Keputusan ini ditetapkan setelah Satgas Bersama Penanganan Karhutla Gunung Lawu Lintas Provinsi menggelar Rakor dan Evaluasi di Posko Penanganan Karhutla Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, di Dusun Cetho, Desa Gumeng, Kecamatan Jenawi.

Rakor yang dipimpin Kepala Pelaksana BPBD Jatim Gatot Soebroto ini dihadiri staf kedeputian Penanganan Darurat BNPB Prastato Hendarsanto, Perwakilan BPBD Jawa Tengah, Forkopimda Kab. Karanganyar dan Kalaksa BPBD tiga daerah terdampak, yakni, Kalaksa BPBD Kab. Ngawi Prila Yuda Putra, Kalaksa BPBD Kab. Magetan Ari Budi Santosa dan Kalaksa BPBD Kab. Karanganyar, Yuli Patmi Handayani.

“Setelah mendapat laporan perkembangan kondisi Karhutla di masing-masing daerah dan masukan dari berbagai pihak, termasuk TNI, Polri dan Tim BNPB, maka hari ini kita putuskan, aktivitas water bombing untuk penanggulangan Karhutla Gunung Lawu ditutup,” kata Gatot, dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 14 Oktober 2023.

Gatot mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan BNPB yang merespon cepat kebutuhan water bombing dengan mengirimkan helikopter tipe PK-DBM, sehingga penanganan lewat jalur udara bisa terlaksana dengan cepat. Termasuk segenap Tim BPBD tiga kabupaten terdampak dan provinsi Jateng, juga Tim TNI Polri yang telah berjibaku memadamkan api melalui jalur darat.

“Saya juga sampaikan terimakasih kepada teman-teman relawan Perhutani, Polhut, LMDH dan berbagai komunitas yang tidak lelah berjibaku memadamkan api Gunung Lawu,” ujarnya.

Hingga pelaksanaan rakor tersebut, kegiatan water bombing yang berlangsung di tiga daerah telah terlaksana sebanyak 215 kali, dengan curahan air yang diguyurkan sebanyak 215.000 liter air. Sementara, total area terdampak Karhutla Gunung Lawu mencapai seluas 2.185 hektar, meliputi, wilayah Kabupaten Ngawi seluas 1.300 ha, Kab. Magetan 700 ha dan Kab. Karanganyar seluas 185 ha.

“Namun untuk aktivitas pemadaman lewat jalur darat akan tetap kita lanjutkan, dengan fokus kegiatan, pencarian dan pembasahan bara api yang berpotensi menyala kembali,” katanya.

Selain pembasahan area terdampak, tim jalur darat juga akan melakukan pembersihan sisa kayu atau material yang terbakar dan akan melakukan reboisasi atau penanaman kembali bibit pohon yang terbakar. Upaya ini dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya banjir bandang saat musim penghujan tiba.

“Terkait penutupan jalur pendakian, kita masih akan melihat perkembangan di masing-masing daerah, hingga kondisi dirasa benar-benar aman,” pungkasnya. (Mal)