Jurnas.net – Berbagai upaya dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur dalam mengatasi banjir di Kabupaten Pamekasan, Madura. Salah satunya normalisasi sungai dengan melakukan pengerukan, agar air tidak meluber saat diguyur hujan deras.
“Langkah ini penting untuk mengembalikan daya tampung sungai agar kembali optimal. Saat curah hujan tinggi, banyak permukiman dan akses warga yang terdampak, termasuk Desa Laden dan sebagian Jalan Raya Trunojoyo,” kata Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, Sabtu, 24 Mei 2025.
Proses normalisasi telah dimulai sejak Kamis pekan ini, mencakup pengerukan di beberapa titik sungai besar di Pamekasan, yakni Sungai Jombang di Jalan Trunojoyo, Kali Klampar di sekitar Jembatan Gurem, dan Kali Klowang di wilayah Gladak Anyar. Ketiga sungai tersebut merupakan anak dari Sungai Semajid yang alirannya penting dalam sistem drainase kota.
Baca Juga : Komisi C DPRD Jatim Ultimatum Gubernur Khofifah: Reformasi Total Manajeman Bank Jatim
Untuk mendukung program ini, lanjut Khofifah, Pemprov Jatim menurunkan alat berat berupa dump truck dan excavator. Sementara Pemkab Pamekasan juga ikut mendukung dengan mengerahkan peralatan serupa.
“Pemkab Pamekasan mengajukan 14 item pekerjaan yang kami telaah bersama, meliputi pengerukan, perbaikan pintu air, normalisasi avfoer, serta perbaikan parapet. Semua akan dikerjakan secara bertahap dalam waktu sekitar dua bulan setengah,” jelasnya.
Khofifah mengatakan bahwa Sungai Jombang yang memiliki lebar alami 20-30 meter dan kedalaman 5 meter kini menyempit hingga hanya sekitar 5-10 meter akibat sedimentasi. Kondisi ini memperparah risiko banjir saat musim hujan.
“Pendangkalan menyebabkan air mudah meluber. Karena itu, solusi jangka pendek yang paling memungkinkan adalah pengerukan dan normalisasi. Untuk jangka panjang, idealnya memang pembangunan waduk. Namun, itu memerlukan lahan puluhan hektare dan anggaran besar, yang biasanya menjadi wewenang pemerintah pusat,” pungkasnya.