DBL Arena Surabaya Berubah Jadi Lautan Manusia Pada Acara Desak Anies 

Suasana DBL Arena Surabaya tampak penuh dihadiri ribuan warga Jatim pada acara Desak Anies Chapter Finale. (Insani/Jurnas.net)

Jurnas.net – Ribuan masyarakat dari berbagai daerah di Jawa Timur, rela mengantri berjam-jam demi bisa menghadiri acara Desak Anies Chapter Finale yang dijadwalkan dimulai pukul 18.00 WIB, di DBL Arena Surabaya, Jumat malam, 9 Februari 2024. Alasannya cuma satu, demi Perubahan.

“Saya jauh-jauh dari Malang datang ke sini (DBL Arena), motivasinya cuma satu. Ingin perubahan,” kata Nindya, 30, warga asal Malang.

Nindya mengaku rela datang ke lokasi acara sekitar pukul 16.00 WIB, dengan harapan bisa masuk tanpa antre di lokasi. Namun sesampainya di lokasi, antrean mengular panjang hingga dua jam.

“Saya sudah antre sampe dua jam, tapi tetap gak bisa masuk. Karena di dalam gedung sudah sangat penuh. Tapi gak apa-apa, saya tetap semangat demi perubahan,” kata ibu satu anak itu.

Senada juga disampaikan Zafira, 48, warga asal Babat, Kabupaten Lamongan, yang mengaku telah tiba di lokasi acara sekitar pukul 15.00 WIB. Namun lagi-lagi, Zafira yang datang bersama keluarga besarnya itu tetap tak bisa masuk ke lokasi acara.

“Saya datang sejak jam 15.00 WIB sore, tapi tetap gak bisa masuk. Saya sampai di sini tadi sudah antre panjang,” katanya.

Ribuan masyarakat antusias menghadiri acara Desak Anies Chapter Finale di DBL Arena. (Insani/Jurnas.net)

Demikian juga dengan Yani Mulyani, 50, warga asal Surabaya. Ia datang bersama suaminya, demi ingin melihat langsung sosok Anies Baswedan.

Meski kecewa tidak bisa masuk, Yani mengaku bahagia, mengetahui acara Desak Anies membludak. Antusias masyarakat seakan merubah menjadi lautan manusia. “Saya tetap senang, semangat, ternyata banyak penuh sekali masyarakat yang hadir. Ini demi perubahan,” katanya.

Sementara itu, Puspita Dewi yang mengaku seorang mahasiswa di salah satu perguruan tinggi di Kabupaten Gresik, datang bersama dengan para temannya. “Datang dari pukul 16.00 WIB. Baru bisa masuk sekarang setelah dua jam lebih antri,” ujarnya.

Perempuan asal Gresik itu juga memastikan datang ke Surabaya bukan untuk antri sembako, ataupun karena ada yang memerintah agar dapat imbalan. “Saya datang ke sini ingin perubahan. Saya ingin Pak Anies menang menjadi presiden,” ujarnya.