Khofifah Beri Sinyal Masuk Tim Pemenangan Prabowo-Gibran

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. (Dok: Jurnas.net)

Jurnas.net – Nama Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, santer dikabarkan masuk dalam Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Namun, Khofifah hanya memberi isyarat dan kode-kode saat ditanya perihal tersebut.

Hal itu disampaikan Khofifah yang tiba-tiba mengundang awak media makan-makan santai di taman tengah kantor Gubernur Jatim di Jalan Pahlawan Surabaya, Jumat, 3 November 2023. Saat disinggung terkait Prabowo-Gibran, Khofifah hanya tersenyum melempar kode-kode soal arah dukungannya di Pilpres 2024.

Salah satunya, Khofifah duduk dan bersantai sembari bernyanyi lagu ‘Ikan Dalam Kolam’. Lalu ia turut bernyanyi di depan puluhan awak media. “Jangan, jangan dulu, janganlah diganggu, biarkan saja biar duduk dengan tenang,” kata Khofifah, menanggapi banyak pertanyaan dari awak media soal mendukung Prabowo-Gibran.

Khofifah kemudian kembali bernyanyi pada lirik “Senyum, senyum dulu, senyum dari jauh. Kalau dia senyum tandanya hatinya mau,” ujarnya sambil tersenyum.

Sementara itu, sejumlah baliho dukungan untuk Prabowo banyak terpampang. Di baliho itu ada foto Prabowo dan tulisan “senyumin aja”. Hal ini membuat lagu yang dinyanyikan Khofifah dianggap sebagai sebuah kode untuk Pilres 2024.

Saat ditanya soal itu, lagi-lagi Khofifah menjawab dengan melempar senyuman. Bahkan ia menyampaikan jika foto yang ada di instagram yang baru diupload, sebuah kebetulan saat itu diajak berfoto yang katanya bentuk macan atau singa hanya terlihat di foto instagram pribadinya @khofifah.ip. “Ternyata bener kalau difoto baru tampak kayak singa duduk. Tidak ( kode) itu mengalir aja,” katanya.

Meski demikian, Khofifah menegaskan perlu mencari pemimpin yang baik untuk bangsa ini. PR bangsa ini yang pertama persatuan, persatuan dan persatuan.

“Apa yang terjadi di papua saya tidak pernah under estimate, tetapi kita harus menjaga Indonesia terhindar dari kemungkinan disintegrasi bangsa. Ada negara umurnya 25 40 tidak survive. Alhamdulillah kita sudah lebih 70 tahun. Internal dan eksternal harus dicari equilibrium dinamic, dinamika-dinamika itu harus dicari titik pendulumnnya,” kata Ketum Muslimat NU ini.

Karena itu, menurut Khofifah, perlu dicari  pemimpin yang bisa mencari titik tengah di balik banyaknya dinamika yang terjadi. Artinya, butuh sosok pemimpin militer?.

“Pokoknya kita butuh pemimpin yang mampu membangun equilibrium dinamic lokal, regional, nasional dan internasional yang bisa membangun keseimbangan-keseimbangan,” katanya. (Mal)