Gegara Insiden di Banyumas, Jembatan Kaca Seruni Point Bromo Batal Dibuka Untuk Umum Oktober 2023

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat melintas di Jembatan Kaca Seruni Point di Kawasan Bromo. (Instagram Khofifah.ip)

Jurnas.net – Jembatan Kaca Seruni Point di Kawasan Bromo, Jawa Timur, batal dibuka untuk umum pada Oktober 2023 ini, pasca insiden Jembatan Kaca di Banyumas, Jawa Tengah. Hingga saat ini jembatan yang dibangun oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) belum dibuka untuk umum.

Padahal, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa sebelumnya sempat menyatakan bahwa jembatan kaca itu, bisa dibuka untuk umum pada Oktober 2023. Diketahui, jembatan itu memiliki panjang 120 meter dengan lebar 1,8 meter, di atas jurang dengan kedalaman 80-100 meter, menawarkan sensasi uji adrenalin dengan pemandangan yang indah.

“Saat ini Jembatan Kaca Seruni Point tengah memasuki tahap finishing dan InsyaAllah, jika tidak ada halangan akan dibuka untuk umum pada Oktober mendatang,” tulis Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, dikutip dalam akun Instagram Khofifah.ip, Selasa, 31 Oktober 2023.

Sementara itu, Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak, juga belum bisa memastikan kapan jembatan tersebut akan dibuka untuk umum. Ia hanya menjelaskan bahwa Jembatan Kaca di Bromo itu dibangun oleh Kementerian PUPR sesuai standar yang telah ditetapkan.

“Kementerian PUPR memiliki standar yang kami sempat menghubungi Bu Dirjen Cipta Karya, beliau menyampaikan ada standar-standar dan komite untuk memastikan keselamatan sebelum dioperasikan,” kata Emil.

Lebih lanjut, Emil tak mau membandingkan lebih jauh antara Jembatan Kaca di Bromo dengan di daerah lain. Yang jelas, ia menekankan kalau jembatan kaca yang ada harus dioperasikan sesuai standar yang ada.

“Semua ada paramater tekniknya, kami tidak bisa bicafa di daerah lain karena pihak yang berwenang dan berkompeten sedang melakukan penelaan. Tapi peristiwa yang terjadi du daerah lain harus menjadi basis untuk merefleksikan dan menjaga keamanan apa yang ada di Jawa Timur,” ujarnya. (Mal)