Jurnas.net – Lebih dari 8.000 pelaku ekonomi Jawa Timur, mulai dari insan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), koperasi, hingga Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), berkumpul dalam momentum Halal Bihalal yang digagas Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama ulama karismatik KH Agus Muhammad Iqdam Kholid (Gus Iqdam), di Jatim International Expo (JIE), Surabaya, Kamis, 10 April 2025.
Acara yang tampak seperti ajang silaturahmi ini sejatinya menjadi panggung strategis dalam membangun ketahanan ekonomi daerah di tengah tekanan global. Dengan mengusung semangat kolaborasi lintas sektor, Halal Bihalal ini menjadi ruang konsolidasi kekuatan ekonomi lokal dalam menghadapi tantangan baru seperti resesi global dan kebijakan proteksionisme negara-negara maju.
Hadir pula dalam acara ini jajaran pimpinan BUMD Jatim, termasuk PT SIER, Bank Jatim, Jamkrida Jatim, Petrogas Jatim Utama, Wira Jatim Group, dan lainnya. PT SIER sendiri hadir lengkap, mulai dari Dirut Didik Prasetiyono hingga komisaris Arif Budi Santoso.
Gubernur Khofifah dalam sambutannya menekankan pentingnya memperkuat sinergi BUMD dan UMKM sebagai motor utama pembangunan ekonomi daerah. “Dalam kondisi global yang penuh ketidakpastian, Jawa Timur harus menjadi contoh kekompakan dan inovasi. Kita harus siap menjadi solusi, bukan sekadar penyintas,” ujarnya.
Ia juga menyoroti pentingnya lahirnya gagasan-gagasan inovatif yang mengedepankan kerja sama lintas sektor. “BUMD, koperasi, dan UMKM adalah jangkar ketahanan ekonomi Jatim. Sudah saatnya kita berani mendesain ulang masa depan lewat sektor energi, pangan, logistik, dan pembiayaan,” tegasnya.
Wakil Gubernur Jatim, Emil Elestianto Dardak, menambahkan bahwa konsep “Jatim Gerbang Baru Nusantara” kini menjadi kerangka strategis Pemprov Jatim dalam mengorkestrasi arah ekonomi nasional. “Investasi asing meningkat tiga kali lipat dalam lima tahun terakhir. Ini bukti bahwa positioning Jatim sebagai hub industri dan logistik nasional bukan mimpi, melainkan keniscayaan,” ujarnya.
Baca Juga: SIER Konsisten Cetak Dividen, Pansus DPRD Puji Kepemimpinan Eri Cahyadi
Emil juga menegaskan bahwa ke depan, Jatim tak boleh sekadar menjadi pasar, tetapi harus menjadi pengendali arus barang dan logistik nasional. “Kita punya pelabuhan, kita punya SDM unggul, dan kita punya tata kelola yang adaptif. Tinggal bagaimana kita satukan langkah,” imbuhnya.
Gus Iqdam dalam tausiahnya pun menyuarakan optimisme serupa. “Etos kerja harus makin kuat. Kalau niat lurus dan ikhtiar sungguh-sungguh, Insya Allah Jatim tetap adem ayem dan ekonominya terus melaju,” katanya disambut tepuk tangan.
Direktur Utama PT SIER Didik Prasetiyono menyebut momentum Halal Bihalal ini sebagai energi kolektif yang sangat dibutuhkan di tengah fragmentasi global. “Dunia makin power-based, maka kekuatan kita adalah koordinasi. Ini bukan sekadar halal bihalal, tapi juga forum konsolidasi sektor industri, logistik, dan UMKM,” ujarnya.
Didik juga menggarisbawahi pentingnya kolaborasi lintas sektor antara pemerintah dan pelaku industri sebagai kunci ketahanan industri nasional. “Kita harus jadi episentrum manufaktur dan logistik, bukan hanya untuk Jatim, tapi untuk Indonesia,” pungkasnya.