Jurnas.net – Suasana penuh keceriaan mewarnai perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia yang digelar Komunitas Media Pengadilan dan Kejaksaan (KOMPAK). Acara berlangsung meriah di Villa Kambing, Trawas, Kabupaten Mojokerto, Sabtu, 30 Agustus 2025. Dengan beragam perlombaan seru dan podcast inspiratif bersama pengacara ternama, Johanes Dipa.
Mengusung tema “Kompak Merdeka Bersama Kantor Hukum Johanes Dipa”, acara ini diikuti seluruh anggota komunitas dengan penuh antusias. Berbagai lomba unik seperti topi capil, isi air ke dalam botol, hingga pindah tepung estafet sukses memancing gelak tawa sekaligus mempererat keakraban antaranggota.
“Bukan soal menang atau kalah, tapi bagaimana kami merayakan kemerdekaan dengan kebersamaan. Ini jadi ajang silaturahmi sekaligus refreshing setelah rutinitas liputan di pengadilan dan kejaksaan,” kata Ketua Umum KOMPAK, Budi Mulyono.
Selain lomba, acara ini juga menghadirkan podcast spesial bersama Johanes Dipa, seorang pengacara senior di Surabaya. Dalam sesi tersebut, Johanes berbagi kisah perjalanan kariernya, tantangan di dunia hukum, hingga pesan-pesan penting bagi para jurnalis hukum.
“Kehadiran Mas Dipa sangat memberi warna pada acara ini. Cerita dan pengalamannya sebagai pengacara sangat inspiratif dan memotivasi teman-teman yang ingin meniti karier di bidang hukum,” kata Budi.
Baca Juga : Jurnalis KOMPAK Istiqomah Berkurban Untuk Berbagi Setiap Iduladha
Sementara itu, Johanes Dipa sendiri mengaku senang bisa hadir dan mendukung kegiatan yang diinisiasi KOMPAK. Menurutnya, selain sebagai ajang penyegaran, acara semacam ini juga membangun harmonisasi antarjurnalis.
“Silaturahmi itu penting supaya pemberitaan tetap sehat. Bukan berarti harus sama nadanya, tapi saling cross-check itu wajib dilakukan. Saya salut dengan kekompakan teman-teman KOMPAK yang terus solid menjaga kebebasan pers,” ujar Johanes.
Johanes juga menegaskan pentingnya persatuan di kalangan jurnalis hukum. Menurutnya, komunitas seperti KOMPAK menjadi garda terdepan menjaga independensi dan melindungi kebebasan pers.
“Kalau kita tidak bersatu, kita akan tampak kecil. Bersatu itu bukan lagi pilihan, tapi keharusan,” tegas Johanes.
Acara kemudian ditutup dengan penyerahan hadiah lomba dan sesi foto bersama seluruh peserta. Suasana kekeluargaan terasa kental, seolah menegaskan pesan utama acara ini: merdeka bukan hanya soal perayaan, tapi juga soal menjaga kebersamaan dan semangat solidaritas.
