Jurnas.net – Pemprov Jawa Timur menyiagakan 36 Public Safety Center (PSC) untuk meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap layanan darurat, menjelang Natal 2024 dan Tahun Baru 2025. Dengan PSC itu, masyarakat dapat melaporkan keadaan darurat di wilayah masing-masing.
“Langkah ini kami siapkan untuk menghadapi mobilitas sekitar 17,46 juta orang yang diprediksi akan bergerak masuk Jatim pada Nataru,” kata Penjabat (Pj.) Gubernur Jatim, Adhy Karyono, Selasa, 31 Desember 2024.
Adhy juga memastikan kesiapan tenaga dan fasilitas kesehatan di seluruh kabupaten/kota. Sebanyak 437 rumah sakit, 973 puskesmas, 320 dokter, 2.738 perawat, 88 tenaga kesehatan tradisional, dan 745 ambulans beserta pengemudi telah disiagakan di seluruh Jawa Timur.
“Tim ini akan memberikan layanan kesehatan 24 jam selama momen Nataru. Jawa Timur berpotensi menjadi daerah tujuan liburan terbanyak secara nasional pada momen Nataru ini. Untuk mengantisipasi hal tersebut, Pemprov Jatim telah menyiagakan ratusan fasilitas kesehatan, tenaga medis, serta logistik kesehatan. Langkah ini diambil untuk menjamin mobilitas masyarakat tetap aman, sehat, dan lancar selama periode liburan,” katanya.
Selain itu, 260 pos kesehatan telah didirikan di lokasi-lokasi strategis untuk mendukung pelayanan cepat, seperti pemeriksaan kesehatan, konsultasi, dan rujukan. Pos kesehatan ini siap memberikan pelayanan dasar, konsultasi kesehatan, pelayanan kesehatan tradisional (kestrad), Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE), serta promosi kesehatan. Juga tersedia pelayanan pendukung lainnya, seperti area bermain anak-anak, barbershop, dan jamu tradisional.
“Kita juga menyediakan Griya Sehat yang tersebar di lima kabupaten/kota untuk menawarkan layanan kesehatan tradisional. Logistik, seperti obat-obatan, emergency kit, alat kesehatan pemeriksaan vital sign, bed, dan sarana prasarana pemeriksaan pasien juga telah siap,” jelasnya.
Baca Juga : Banyuwangi Jadi Primadona dengan Okupansi Hotel Penuh Selama Libur Nataru 2024
Selain kesiapsiagaan fasilitas kesehatan, Pemprov Jatim juga memastikan kesiapan tempat-tempat wisata di Jawa Timur yang berpotensi menjadi pusat kunjungan wisatawan. Kesiapsiagaan juga dilakukan untuk menghadapi potensi bencana alam akibat perubahan cuaca ekstrem serta kejadian kecelakaan atau keadaan darurat lainnya.
“Kami telah melakukan monitoring kesiapan fasilitas kesehatan dan pos kesehatan dengan kunjungan lapangan sepanjang rest area jalan tol Ngawi-Probolinggo, terminal, bandara, pelabuhan, stasiun, rumah sakit, dan puskesmas,” tandasnya.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Timur, Erwin Astha Triyono, menambahkan bahwa untuk mengoptimalkan kesiapsiagaan bidang kesehatan dalam menghadapi momen Nataru, pihaknya juga telah berkoordinasi dan berkolaborasi dengan lintas program dan lintas sektor terkait, seperti pihak kepolisian, Dinas Kesehatan kabupaten/kota, serta stakeholder terkait lainnya.
“Kami ingin memastikan seluruh fasilitas kesehatan, tenaga medis, dan logistik kesehatan sudah siap secara keseluruhan dalam menyambut momen Nataru ini. Kami berharap masyarakat Jawa Timur bisa melakukan perjalanan dengan lancar, aman, nyaman, dan selamat sampai tujuan,” pungkasnya.