Penyakit Kusta di Jatim Tembus 2.172 Kasus, Masyarakat Diimbau Deteksi Dini dan Pengobatan Rutin

Ilustrasi penyakit kusta. (Istimewa)

Jurnas.net – Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Timur mencatat sebanyak 2.172 kasus kusta terjadi sepanjang tahun 2024. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Mycobacterium leprae, yang menyerang saraf tepi dan kulit.

“Kalau tidak segera ditangani, penyakit kusta bisa menyebabkan kecacatan pada mata, tangan, dan kaki,” kata Kepala Dinkes Jatim, Erwin Astha Triyono Erwin, Rabu, 5 Februari 2025.

Erwin pun menekankan pentingnya deteksi dini untuk mencegah dampak yang lebih serius. Ia mengimbau masyarakat untuk mengenali gejala awal kusta, seperti bercak merah atau putih di kulit yang mati rasa, tidak terasa gatal, serta tidak membaik dengan pengobatan kulit biasa.

“Penyakit ini menular dari manusia ke manusia, terutama dari penderita yang belum menjalani pengobatan ke orang yang sering melakukan kontak erat dalam waktu lama, sekitar 2 hingga 5 tahun,” jelasnya.

Erwin mengaku pihaknya terus berupaya menangani penyakit ini dengan menyediakan pengobatan kusta di seluruh puskesmas melalui terapi kombinasi (Multi Drug Therapy – MDT) selama 6 hingga 12 bulan, tergantung jenis kusta yang diderita.

Baca Juga : Wabah Baru Virus Nipah Hantui India, Ini Gejalanya

Dengan pengobatan yang rutin dan tepat, penderita kusta bisa sembuh sepenuhnya tanpa risiko menularkan penyakit ke orang lain. Hingga saat ini, Dinkes Jatim telah menangani 2.160 kasus, dengan 1.995 pasien (92,35 persen) dinyatakan sembuh.

Kata Erwin, Dinkes Jatim terus memperkuat upaya pencegahan melalui sosialisasi dan edukasi di berbagai media serta komunitas. Selain itu, distribusi obat pencegahan bagi masyarakat yang memiliki kontak erat dengan penderita juga diperluas.

“Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan, seperti menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS), segera memeriksakan diri jika mengalami gejala mencurigakan, serta mengonsumsi obat pencegahan jika memiliki riwayat kontak erat dengan penderita,” katanya.

Erwin juga mengajak masyarakat untuk memberikan dukungan kepada penderita maupun mantan penderita kusta agar tetap berdaya. “Mari kita bersama-sama mendukung mereka agar bisa menjalani hidup dengan baik,” tandasnya.