Jurnas.net – Ketua DPD Partai Golkar Jawa Timur, Ali Mufhti, mengajak seluruh elemen masyarakat untuk meneladani nilai-nilai santri sebagai dasar membangun karakter bangsa yang berakhlak dan bermoral tinggi. Hal itu ia sampaikan dalam acara Istighosah dan Refleksi Hari Santri Nasional yang digelar bersamaan dengan peringatan HUT ke-61 Partai Golkar di Kantor DPD Golkar Kabupaten Mojokerto, Kamis malam, 23 Oktober 2025.
“Santri adalah sosok yang dididik dengan keikhlasan, ketulusan, kesederhanaan, namun memiliki etos kerja dan heroisme tinggi bagi agama dan bangsa. Inilah karakter yang harus kita pertahankan,” kata Ali Mufhti, dalam sambutannya.
Ia menuturkan pengalamannya selama enam tahun menempuh pendidikan di pesantren telah membentuk kemandirian dan karakter kuat dalam dirinya. “Saya bisa masak, mencuci piring, mencuci baju karena pesantren mendidik kita untuk mandiri. Itulah pendidikan hidup yang membentuk moral dan etika,” ucapnya.
Baca Juga : Ketua Golkar Jatim Ali Mufthi Dekatkan Diri ke Pesantren: Disambut Hangat K.H. Ahmad Siddiq

Ali menekankan bahwa hilangnya nilai-nilai santri dalam kehidupan bangsa sama artinya dengan hilangnya moralitas dan akhlak. “Kalau kita tidak mendefinisikan diri sebagai santri, kita kehilangan jati diri dan karakter. Karena pesantrenlah yang menanamkan keikhlasan dan ketulusan itu,” jelasnya.
Ia berharap semangat santri dapat terus diwariskan lintas generasi. “Kita semua sejatinya adalah santri yang mengabdikan hidup untuk masyarakat. Bangga jadi santri, dan semoga kita semua tetap istiqamah menjadi santri,” pungkasnya.










