Tak Ingin Salah Pilih, BEM Fisip se- Surabaya Tantang Dialog Tiga Bacapres

Tiga bakal calon presiden (bacapres). (Ilustrasi)

Jurnas.net – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) se-Surabaya akan mengundang tiga bakal calon presiden (Bacapres) Indonesia yang akan maju di Pemilihan Presiden (Pilpres 2024). Tujuannya agar mahasiswa dan anak-anak muda tidak salah pilih calon pemimpin Indonesia kedepan.

“Kami ingin pada momentum politik ini, mahasiswa dan anak-anak muda tidak salah pilih pemimpin. Kami ingin para pemilih milenial nantinya cerdas dan tepat memilih calon pemimpin Indonesia kedepan,” kata Ketua BEM Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum Unesa, Sutrisno, dikonfirmasi, Rabu, 27 September 2023.

Sutrisno mengatakan, rencananya kegiatan itu akan digelar selama tiga hari pada akhir bulan Oktober dan awal November 2023 mendatang. Nantinya setiap bacapres tidak hadir bersamaan, melainkan satu hari satu bacapres.

Hal itu sesuai kesepakatan perwakilan BEM FISIP di Surabaya, yakni Unesa, Unair, UPN Veteran Jawa Timur, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya (Uinsa), Universitas Wijaya Kusuma (UWK) Surabaya, Universitas Hang Tuah (UHT) Surabaya, Universitas 17 Agustus (Untag) Surabaya, dan Universitas Bhayangkara Surabaya (Ubaya).

“Kami kemarin bersama teman-teman BEM FISIP se- Surabaya sepakat digelar tiga hari, satu hari satu capres. Intinya kami mahasiswa ingin tahu sejauh mana visi dan misi bacapres, sehingga kami tidak salah pilih saat Pilpres nanti,” ujarnya.

Senada juga disampaikan Ketua BEM FISIP Unair Aulia Thariq, yang menyebut seluruh BEM FISIP se-Surabaya tengah mematangkan rencana dialog dengan tiga bacapres. Diharapkan dalam kegiatan itu, mahasiswa dapat terlibat aktif dan menentukan pilihan yang tepat.

“Sekarang masih dalam proses diskusi sama teman-teman juga. Yang pasti kampus bisa dimanfaatkan sebagai wadah edukasi, untuk mendorong partisipasi masyarakat dalam demokrasi di Indonesia,” ujarnya.

Demikian juga Ketua BEM FISIP UPN Veteran Jawa Timur, Yogi Aditya, yang menyampaikan hal yang sama. Diharapkan, kegiatan ini dapat mencari sosok yang bisa menggantikan Presiden Joko ‘Jokowi’ Widodo.

“Agenda ini nantinya secara khusus bisa mengungkap track record dari ketiga calon presiden dalam beberapa tahun ke belakang. Terutama dari sudut pandang kebijakan, karier, hingga secara akademis,” pungkasnya. (Mal/Red)