Jurnas.net – Warga Dusun Labuhan, Desa Tanjungori, Kecamatan Tambak, Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, menggelar protes proyek jalan poros tengah pada Minggu malam, 26 November 2023. Pasalnya proyek tersebut dinilai tidak profesional.
Informasi yang dihimpun Jurnas.net, banyak warga menjadi korban lantaran akses jalan sulit dilintasi, apalagi saat musim hujan. Material jalan sulit dilintasi, lantaran material dari tanah liat itu becek hingga beberapa warga ada yang terjatuh.
Anggota DPRD Gresik Musa mengungkapkan, pihaknya banyak menerima keluhan warga tentang proyek yang bersumber dari APBN 2023. Salah satunya, protes warga yang membongkar tumpukan paving di jalan Labuhan, Desa Tanjungori, Kecamatan Tambak, Pulau Bawean. Disana warga protes membawa beberapa poster tuntutan atas proyek yang menbuat warga resah.
“Proyek ini jangan sampai mengorbankan warga, andai lebih profesional seharusnya tidak berlarut, khususnya jalan yang berdekatan dengan pemukiman,” kata Musa, Selasa, 28 November 2023.
Anggota Fraksi Partai NasDem ini, mengaku banyak warga sekitar proyek menjadi korban. Ruang ruang gerak mereka (warga) menjadi terhambat.
“Saya sendiri juga menjadi korban, agenda sosialisasi dengan mengundang warga Labuhan, Pajinggaan dan Diponggo tidak bisa hadir ke Dusun Tanjungori akibat kondisi jalan proyek,” tandasnya.
Anggota Komisi IV DPRD Gresik itu, menyebut, pemasangan paving di proyek jalan tersebut, bukan langsung full block pasang 5-6 meter sesuai lebar rencana jalan.
“Itu sama dengan menutup akses pengguna jalan. Padahal, ini jalan raya, bukan jalan kampung. Contoh pemasangan yang baik, separuh di bangun, akses warga masih layak disisi sebelahnya,” katanya.
“Kami minta Kementerian PU evaluasi total proyek tersebut. Termasuk apakah material dan standard pengerjaan sesuai ketentuan dalam kontrak atau tidak,” tambahnya.
Sementara itu, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) BBPJN VIII Jatim Sentot Wijayanto, membenarkan proyek tersebut mendapati protes warga setempat. Menurutnya, protes tersebut sudah dilakukan mediasi antara kontraktor dan warga.
“Pastinya sudah ada evaluasi, dan proyek jalan Sangkapura – Tambak – Diponggo progress sudah 70 persen,” ujarnya.
Sentot mengaku beberapa hari di lokasi kondisi hujan, sehingga para pekerja tidak bisa bekerja pada keesokan harinya. Pihak PT Timbul Persada pemenang tender akan kerja di malam hari.
“Kami mohon warga untuk bersabar. Karena lokasi dilanda hujan dan tidak bisa untuk lewat. Penyedia jasa berusaha utk melakukan percepatan pekerjaan, terimakasih,” ujarnya.
Sekedar informasi, proyek jalan poros tengah dan jalan lingkar Bawean sebagai berikut. Untuk Tambak – Diponggo dilebarkan, yang sebelumnya asal 3,5-4 meter menjadi lebar 5 meter. Panjangnya 4,4 kilo meter. Dengan anggaran HPS Rp 28 M, setelah dilakukan lelang, pemenang tender PT Timbul Persada Jalan Pramuka, VI Kelurahan Sidorejo, Kabupaten Tuban. Dengan harga penawaran dan tekoreksi Rp 22 M.
Sedangkan untuk jalan poros tengah Bawean, Tanjungori – Peromaan juga dilebarkan. Yang awalnya 2-3 meter menjadi 4 meter. Panjang penanganan 3,4 kilometer. Dengan anggaran HPS Rp 22, 8 M. Dimenangkan oleh tender yang sama PT Timbul Persada. Total anggaran 50, 8 M. (Zul)