Jurnas.net – Dua dari tiga tersangka kasus penembakan airsoft gun mainan di Tol Waru Sidoarjo dan Surabaya adalah mahasiswa, dan satu pelaku masih SMA. Ternyata airsoft gun mainan itu, dibeli pelaku dari Tokopedia.
“Pelaku ini membeli senjata airsoft gun melalui market place atau online di Tokopedia,” kata Direskrimum Polda Jatim, Kombes Pol Totok Suharyanto, di Surabaya, Senin, 27 Mei 2024.
Tiga remaja yang telah ditangkap dan ditetapkan tersangka adalah NBL, 20, warga Jemurwonosari, JLK, 19, warga Sambikerep, dan satu anak di bawah 17 tahun. Ketiganya merupakan warga Surabaya.
“Dua pelaku ini masih mahasiswa, sedangkan satu tersangka lagi masih di bawah umur 17 tahun atau masih SMA,” katanya.
Baca Juga : Terobsesi Game Online Perang Jadi Motif Tiga Pelaku Penembakan di Tol Waru dan Surabaya
Totok mengatakan bahwa peran tiga tersangka itu melakukan penembakan secara acak, mulai dari Sidoarjo hingga beberapa titik di Surabaya. Untuk tersangka NBL perannya sebagai pengemudi mobil, saat menjalankan aksi penembakan.
“Tersangka NBL juga turut melakukan penembakan terhadap korban AR dan korban RW. NBL juga merupakan pemilik airsoft gun,” katanya.
Kemudian untuk tersangka JLK perannya duduk di jok depan sebelah kiri. JLK merupakan tersangka yang melakukan penembakan terhadap korban EC dan korban K, sekaligus sebagai pemilik airsoft gun.
“Sementara untuk anak yang berhadapan dengan hukum juga turut melakukan penembakan terhadap korban K dan juga sebagai pemilik airsoft gun. Jadi airsoft gun ada tiga yang digunakan,” ujarnya.
Baca Juga : Balita Dua Tahun di Sidoarjo Meninggal Setelah Terlindas Mobil Tetangga
Akibat perbuatannya, ketiga tersangka dijerat pasal berlapis Pasal 170 KUHP subs 351 ayat KUHP Jo 55 KUHP Jo 64 KUHP dan atau Pasal ayat 1 UU Darurat No. 12 tahun 1951.
“Ancaman untuk pasal 1 ayat 1 UU Darurat No. 12 tahun 1951 dengan hukuman maksimal 20 tahun, untuk pasal 170 KUHP maksimal hukuman 5 tahun 6 bulan. Lalu Pasal 351 ayat 1 KUHP hukuman maksimal 2 tahun 8 bulan,” tandasnya.