Jurnas.net – Hujan dengan intensitas tinggi yang berlangsung selama dua hari (24-25 Desember 2024) menyebabkan drainase di kawasan Waru, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, tidak mampu menampung debit air. Akibatnya, sejumlah desa di Kecamatan Waru kembali terendam banjir dengan kedalaman air antara 10-50 cm.
“Desa-desa yang terdampak banjir itu adalah Desa Waru, Medaeng, Pepelegi, Kureksari, Tropodo, Tambak Sawah, dan Tambak Sumur,” kata Kepala Pelaksana BPBD Jatim, Gatot Soebroto, saat meninjau banjir di Waru Sidoarjo, Kamis, 26 Desember 2024.
Gatot mengaku telah mengerahkan Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Jatim untuk mengevakuasi warga rentan, yang terdampak banjir ke tempat pengungsian seperti musholla, masjid, balai desa, dan balai RW.
Baca Juga : 208 Orang di Tiga Daerah di Jatim Terpaksa Mengungsi Akibat Rumah Terendam Banjir
Hingga Rabu malam (25 Desember), kata Gatot, ada tujuh titik pengungsian di Kecamatan Waru, termasuk Musholla H Rois Desa Waru yang menampung 37 pengungsi. Kemudian di Masjid Al-Hasan Kureksari dengan 20 pengungsi, TPQ Baiturrahman dengan 20 pengungsi, Balai RW 02 dengan 7 pengungsi, Balai Desa Tambak Sawah dengan 25 pengungsi, dan Masjid Al-Matin di BPBD Jatim yang menampung 7 pengungsi.
“Kami juga menerjunkan kendaraan dan perahu karet untuk proses evakuasi, Tim BPBD Jatim juga memberikan bantuan berupa matras, selimut, dan makanan siap saji kepada warga terdampak,” katanya.
Pada awal Desember, lanjut Gatot, BPBD Jatim bersama sejumlah OPD di lingkungan Pemprov Jatim, TNI AD, relawan, dan masyarakat setempat telah melakukan aksi bersih-bersih sungai di Kali Buntung dan Kali Sinir. Kegiatan tersebut berlangsung beberapa hari dan menggunakan alat berat seperti long arm excavator dan dump truck.
“Kita bersama OPD terkait dan Pemkab Sidoarjo akan kembali melakukan evaluasi atas kondisi banjir di kawasan Waru,” pungkas Gatot.