Jurnas.net – Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Bambang Pramujati, menegaskan tidak ada kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT) mahasiswa di kampusnya. Kata Bambang, kenaikan UKT tidak berlaku di ITS.
“UKT tak berlaku di ITS, artinya tidak mengalami kenaikan ataupun penurunan,” kata Bambang, Rabu, 29 Mei 2024.
Sejak tahun ajaran 2013/2014, kata Bambang, ITS telah menerapkan pembagian UKT ke dalam tujuh kelompok, untuk jalur prestasi maupun tes tulis. Pembagian tersebut yakni dari kelompok 1 hingga 7 dengan kisaran biaya mulai dari Rp500 ribu hingga Rp7,5 juta.
Sementara, untuk jalur Mandiri dan Kemitraan saat itu dikenai UKT dari kelompok 7 hingga 9 dengan kisaran biaya mulai Rp7,5 juta hingga Rp12,5 juta per semester.
Dosen Departemen Teknik Mesin itu mengatakan, bahwa ITS lebih memilih untuk mengkaji kembali, kesesuaian antara kategori UKT dengan keadaan finansial para mahasiswa dibandingkan menaikkan biaya UKT.
Baca Juga : Ayah dan Anak Kompak Lulus Bersama di ITS
Untuk mewujudkan gagasan tersebut, ITS menetapkan penambahan kelompok UKT menjadi 9 kelompok untuk jalur regular atau di luar jalur Mandiri. “Ini merupakan upaya pemekaran (kelompok UKT) pertama ITS, dalam menyetarakan kebutuhan akademik dan kondisi finansial mahasiswa,” ujarnya.
Untuk jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP), Seleksi Nasional Berdasarkan Tes Tulis (SNBT), dan jalur Seleksi Mandiri Beasiswa akan dikenakan UKT dari kelompok 1 hingga 9 dengan kisaran biaya mulai Rp 500 ribu hingga Rp 12,5 juta per semester.
Sementara jalur Mandiri Umum dan Kemitraan, tetap dikenai UKT dari kelompok 7 hingga 9 dengan biaya mulai Rp7,5 juta hingga Rp12,5 juta per semester. “Perubahan kelompok UKT ini mulai berlaku untuk mahasiswa baru tahun ajaran 2024/2025 ini,” katanya.
Bambang berharap dengan adanya penyesuaian ini, proses perkuliahan yang dilakukan di ITS dapat lebih tepat. Sehingga tidak membatasi ruang mahasiswa untuk terus meraih ilmu dan berkontribusi bagi negeri.
“Kami di ITS akan selalu fokus memberikan kesempatan bagi semua mahasiswa agar bisa tetap berkuliah,” pungkasnya.