Jurnas.net – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto, bersama Pj Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono, dan Kepala Pelaksana BPBD Jatim Gatot Soebroto, dijadwalkan terbang ke Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, pada Minggu, 24 Maret 2024. Kehadiran mereka untuk memastikan penanganan darurat bencana gempa bumi magnitudo (M) 6,5, yang terjadi pada Jumat, 22 Maret 2024.
“Iya benar, Pak Kepala BNPB bersama Pak Pj Gubernur, Deputi III akan terbang ke Bawean Minggu besok,” kata Kepala Pelaksana BPBD Jatim, Gatot Soebroto, dikonfirmasi Sabtu, 23 Maret 2024.
Gatot mengatakan, mereka akan terbang ke Bawean menggunakan helikopter sekitar pukul 11.00 WIB dari Bandara Internasional Juanda Surabaya di Sidoarjo, Minggu, 24 Maret 2024. Sesampainya di sana, mereka akan meninjau beberapa titik terdampak gempa.
“Untuk lokasinya di mana saja, malam masih kita rapat membahas titik-titik yang akan ditinjau. Yang pasti titik lokasi peninjauan akan final malam ini,” katanya.
Baca Juga : Warga Bawean Krisis Air Bersih Pasca Diguncang Gempa
Sementara itu, Penjabat (Pj) Gubernur Jatim Adhy Karyono, mengatakan Pemprov Jatim melalui BPBD Jatim telah mengirimkan Tim Respon Cepat (TRC) ke Pulau Bawean, Kabupaten Gresik. Pasalnya Pulau Bawean merupakan wilayah yang terdampak cukup parah, karena paling dekat dengan pusat gempa.
“Tim dari BPBD, Basarnas, Kementerian PU, dan BMKG telah berangkat ke Pulau Bawean untuk melakukan asesmen potensi kerusakan dan kebutuhan mendesak warga. Sebab Pulau Bawean merupakan wilayah terdampak paling dekat dengan pusat gempa dan paling banyak mengalami dampak kerusakan,” ujarnya.
Adhy juga membenarkan pihaknya akan turun langsung meninjau Pulau Bawean pada Minggu besok. Sehingga percepatan penanganan pasca terjadinya gempa bisa berjalan lancar.
“Rencananya saya juga akan langsung turun ke sana untuk memastikan bahwa seluruh warga terdampak bisa terpenuhi kebutuhannya. Sekaligus melakukan asesmen lapangan terhadap dampak dari gempa yang terjadi supaya bisa segera kita tangani,” katanya.
Baca Juga : BPBD Imbau Warga Tak Panik Karena Gempa Bawean Tak Berpotensi Stunami
Adhy menyampaikan agar masyarakat tidak panik apabila terjadi gempa susulan. Menurutnya, gempa di Bawean tidak berpotensi stunami.
“Bila memungkinkan untuk keluar, segera keluar ke lapangan terbuka. Namun bila tidak memungkinkan gunakan meja atau benda kokoh lainnya untuk berlindung di bawahnya. Jadi jangan panik, tetap waspada, semoga tidak terjadi gempa susulan yang lebih besar,” pungkasnya.