4.782 Personel Disiagakan Jaga Keandalan Pasokan Listrik Pada Pemilu 2024

PLN saat menggelar apel siaga kelistrikan Pemilu 2024. (Dok: Humas PLN UID Jatim)

Jurnas.net – PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Timur siagakan 4.782 personel untuk amankan pasokan listrik di beberapa lokasi kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang tersebar di Jawa Timur jelang pesta demokrasi 14 Februari mendatang.

General Manager PLN UID Jawa Timur, Agus Kuswardoyo memaparkan terdapat 122 lokasi meliputi 1 KPUD provinsi, 1 Bawaslu Provinsi, 38 Bawaslu Kabupaten/Kota, 38 KPUD Kabupaten/Kota dan 44 logistik.

“Dalam menghadapi Pemilu, kelistrikan memegang peran yang sangat penting bagi kelancaran terselenggaranya pesta demokrasi ini. Koordinasi yang dilakukan ini merupakan bentuk tanggung jawab PLN dalam mendukung kelancaran proses pemilihan dan rekapitulasi surat suara,” kata Agus, Selasa, 13 Februari 2024.

Agus menambahkan berbagai upaya perbaikan dan pemeliharaan instalasi serta jaringan listrik juga dilakukan untuk mengamankan pasokan listrik jelang Pemilu guna memastikan pasokan listrik aman dan andal. Personel dilengkapi dengan 88 unit genset mobile, 49 unit UPS, 199 unit UGB, 12 unit UKB, 14 unit crane, 388 unit mobil pelayanan teknik dan 452 unit motor ULC.

“Sistem kelistrikan di Jawa Timur aman dengan daya mampu 9.672 MW dan cadangan daya sebesar 2.645 MW selama masa siaga 11 – 17 Februari 2024. Kami pastikan andal karena pengaman telah dilakukan PLN dari hulu hingga hilir, pembangkitan hingga jaringan listrik ke pelanggan,” ujarnya.

Sementara itu, Executive Vice President Operasi Distribusi Jamali (EVP ODJ) PT PLN (Persero), Ida Bagus Ari Wardana, melakukan inspeksi kesiapan kelistrikan. Kata dia KPU Kota Surabaya yang memiliki daya 66 kVA nantinya akan disuplai dari Penyulang Adityawarman dengan cadangan suplai Penyulang Brawijaya.

“Untuk backup kelistrikan disediakan ATS 300 A sebanyak 1 unit dan genset milik pelanggan dengan daya 100 kVA,” ujarnya.

Di Madiun, PLN siap berkolaborasi dengan KPU Kota Madiun agar pelaksanaan Pemilu mulai dari persiapan hingga berakhirnya proses rekapitulasi penghitungan suara dapat berjalan lancar. Diharapkan melalui koordinasi yang baik dapat meminimalisir dan mengatasi masalah kelistrikan yang akan muncul.