Jadi Kawasan Industri Percontohan Energi Hijau: SIER Terima Kunjungan Delegasi Internasional

SIER menerima kunjungan delegasi proyek Sustainable Energy Transition in Indonesia (SETI). (Dok: Humas PT SIER)

Jurnas.net – PT Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER) mengukuhkan perannya sebagai pelopor kawasan industri ramah lingkungan dengan menerima kunjungan delegasi proyek Sustainable Energy Transition in Indonesia (SETI) pada Selasa, 15 April 2025. Kunjungan ini merupakan bagian dari upaya mempercepat implementasi energi hijau di kawasan industri, hasil kerja sama antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Jerman.

Rombongan terdiri dari perwakilan Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, German Society for International Cooperation (GIZ), World Resources Institute (WRI), Fraunhofer Institute for Systems and Innovation Research (Fraunhofer ISI), serta Yayasan Cerah. Mereka disambut langsung oleh Direktur Utama PT SIER, Didik Prasetiyono.

Koordinator Proyek SETI dari GIZ, Johannes Anhorn, menjelaskan bahwa proyek ini bertujuan untuk mempercepat transisi energi di kawasan industri, melalui penerapan energi terbarukan, efisiensi energi, hingga pembentukan skema pembiayaan yang melibatkan multi-pihak. SIER menjadi lokasi pertama dari dua kota percontohan nasional, selain Batam.

“SIER memiliki potensi besar dalam adopsi teknologi energi terbarukan. Namun kami juga mengidentifikasi adanya tantangan dalam hal regulasi dan penyediaan energi yang stabil dan berkelanjutan untuk para tenant,” ujar Johannes.

Senada, Prof. Martin Pudlik dari Fraunhofer ISI menekankan pentingnya pengelolaan data konsumsi energi secara presisi sebagai fondasi perencanaan energi yang efektif. Ia juga mengusulkan pemanfaatan limbah panas industri menjadi steam-energy, solusi yang terbukti berhasil di Jerman dan berpotensi direplikasi di Indonesia.

Baca Juga : Green Industrial Awards 2024: Momentum Pengakuan Bagi Tenant SIER dalam Industri Berkelanjutan

Direktur Utama PT SIER, Didik Prasetiyono, pemaparan saat menerima kunjungan delegasi proyek Sustainable Energy Transition in Indonesia (SETI). (Dok: Humas PT SIER)

Menanggapi hal tersebut, Direktur Utama PT SIER, Didik Prasetiyono, menggarisbawahi bahwa persoalan regulasi dan perizinan masih menjadi hambatan utama. “Kami mendukung penuh inisiatif ini, tetapi perlu didorong pula penyempurnaan kebijakan yang lebih adaptif terhadap dinamika industri,” tegasnya.

Pernyataan tersebut diperkuat oleh Praptono Adhi Sulistomo dari Ditjen EBTKE, yang menyatakan bahwa pemerintah tengah mengevaluasi dan memperbarui kerangka regulasi demi mendukung percepatan transisi energi, khususnya di kawasan industri.

Rangkaian kunjungan diakhiri dengan peninjauan ke pusat kendali operasional SIER Industrial Operations Hub (IOH) dan Instalasi Pengolahan Air Limbah (WWTP), untuk melihat langsung bagaimana pengelolaan limbah dan energi dilakukan di kawasan tersebut.

Keesokan harinya, Rabu (16/4/2025), Didik Prasetiyono turut hadir dalam acara Kick-Off Implementasi Proyek SETI di Kota Surabaya yang digelar di Hotel DoubleTree. Acara tersebut dihadiri berbagai pemangku kepentingan, termasuk pejabat dari Kementerian ESDM, Kementerian Dalam Negeri, Pemerintah Kota Surabaya, dan GIZ.

Melalui proyek SETI, diharapkan terwujud kawasan industri percontohan yang tidak hanya efisien secara energi, tetapi juga mendukung pencapaian target dekarbonisasi nasional. Surabaya kini berada di garis depan dalam membuktikan bahwa transformasi energi bukan sekadar wacana, melainkan keniscayaan yang sedang dibangun bersama.