Jurnas.net – Area Manager Comm, Rel & CSR Patra Niaga Jatimbalinus, Ahad Rahedi, memastikan stok BBM di Jatimbalinus aman pada momen natal dan tahun baru (nataru). Meskipun diprediksi bakal terjadi peningkatan volume kendaraan saat libur Nataru.
“Kami telah melakukan proyeksi dan mempertebal stok BBM di seluruh lembaga penyalur BBM se-Jatimbalinus. Bahkan beragam layanan extra kami sedikan seperti motorist BBM delivery service untuk menembus kemacetan, mobile storage untuk memangkas jarak supply hingga SPBU Portable (Modular) di rest area yang tidak ada SPBU nya,” kata Ahad, Senin, 25 Desember 2023.
Ahad mengakui momen-momen seperti Lebaran dan Nataru memang meningkatkan volume transaksi di SPBU. Dirinya memastikan kehandalan stok di SPBU telah dipertebal sampai dengan 15% dibandingkan konsumsi normal harian sebelum Nataru.
“Stok di SPBU selalu ada, kami siaga menjaga stok agar tidak kosong. Jadi apabila antri ya wajar karna volume kendaraan meningkat. Namun BBM kami pastikan selalu tersedia sehingga tidak sia-sia mengantri. Terlebih untuk solar, masing-masing kendaraan memiliki batasan pengisian yang telah di tentukan per kendaraa per hari, sehingga tidak akan ada yang akan menyedot habis BBM melebihi kapasitas tangki mobilnya,” katanya.
Sementara terkait kelangkaan BBM/LPG sendiri menurut Peraturan Pemerintah No. 36 Tahun 2004 tentang Kegiatan Usaha Hilir Migas adalah kondisi dimana stok BBM/LPG habis dikarenakan beberapa penyebab salah satunya adalah force majeur (bencana dan gangguan keamanan) yang dapat mengganggu jalur distribusi BBM.
Menanggapi antrian di beberapa SPBU Ngawi dan Madiun baik di jalur tol maupun non tol, Ahad menjelaskan bahwa kendaraanr dari Jabar/Jateng pasti mengisi BBM lagi di daerah itu. “Daerah tersebut memang daerah yang menjadi kantong apabila pengendara start dari Jateng/DIY/DKI/Jabar diperkirakan akan mengisi di daerah tersebut. Jadi volume kendaraan memang signifikan disitu. Stok real time pada pagi hari ini (25/2) saya sampaikan cukup aman untuk Solar yang dikeluhkan antri rata-rata stoknya 11,7 kilo liter untuk Ngawi dan 15 kilo liter untuk Madiun Kota dan Kabupaten,” ujarnya.
Untuk mengurangi antrian, Ahad menghimbau masyarakat untuk membayar secara non tunai. “Mari kita bantu sesama pengguna SPBU untuk mempercepat antrian satu sama lain. Karena pasti semua ingin sampai tujuan dengan cepat dan selamat. Percepat antrian dengan transaksi non Tunai,” pungkas Ahad.
