Jurnas.net – Ribuan pengemudi ojek online (ojol) yang tergabung dalam aliansi Front Driver Online Tolak Aplikator Nakal (FRONTAL) Jawa Timur, telah memadati depan Kantor Gubernur Jawa Timur di Jalan Pahlawan, Surabaya, Rabu, 20 Mei 2025. Aksi ini menjadi puncak unjuk rasa besar-besaran ojol, yang menuntut perubahan signifikan dalam regulasi dan sistem kemitraan aplikasi transportasi daring.
Pantauan di lokasi, massa mulai tiba sekitar pukul 13.00 WIB dengan membawa dua mobil komando. Mereka datang setelah melakukan long march dari Bundaran Waru Sidoarjo, menyusuri sejumlah titik seperti Kantor Dinas Perhubungan Jatim, Diskominfo, Polda Jatim, serta kantor manajemen Gojek dan Grab.
Aparat keamanan bersiaga penuh mengamankan jalannya aksi, dengan penjagaan ketat serta pemasangan kawat berduri di sekitar gerbang utama kantor gubernur. Meskipun jumlah peserta terus bertambah, situasi tetap terpantau kondusif. Sebagian besar driver ojol memilih tempat berteduh dari terik matahari, tidak seperti demo pada umumnya.
Baca Juga : Warga Surabaya Diimbau Hindari Titik Kumpul Ojol Agar Tidak Terjebak Macet
Humas Frontal Jatim, Samuel Grandy, mengatakan bahwa titik akhir demonstrasi ini ditujukan untuk menggelar audiensi langsung, dengan pemerintah provinsi dan perwakilan manajemen aplikator.
“Kami ingin menyampaikan langsung aspirasi dan tuntutan para driver di Jawa Timur, termasuk desakan atas kejelasan regulasi dan keadilan tarif,” tandasnya.
Adapun lima tuntutan utama yang disuarakan driver ojol dalam aksi hari ini sebagai berikut:
1. Penurunan potongan aplikasi secara mutlak menjadi 10 persen.
2. Kenaikan tarif pengantaran penumpang yang sesuai biaya operasional.
3. Penerbitan regulasi khusus untuk layanan pengantaran makanan dan barang.
4. Penetapan tarif bersih yang langsung diterima mitra pengemudi.
5. Mendesak pemerintah segera mengesahkan Undang-Undang Transportasi Online Indonesia.