Jurnas.net – Liquefied Natural Gas (LNG) plant pertama di Jawa dibangun di Kawasan Industri Pasuruan Industrial Estate Rembang (PIER), Jawa Timur, Kamis, 9 November 2023. Pembangunan LNG ini untuk memberi kemudahan bagi investor, dalam mengurangi emisi gas perusahaan.
“Komitmen kami sebagai pengelola kawasan industri untuk semua tenan, termasuk PT LNG adalah upaya agar semua investasi yang masuk di kawasan industri milik SIER mendapat kemudahan-kemudahan,” kata Dirut PT SIER, Didik Prasetiyono, Jumat, 10 November 2023.
Didik mengucapkan terima kasih kepada Wira Rahardja selaku Dirut PT LNG, yang telah memutuskan investasi di PIER. Ia berjanji akan memfasilitasi semua kebutuhan yang dibutuhkan PT LNG, untuk kemudahan proses pembangunan LNG plant.
Pria yang juga Wakil Ketua Himpunan Kawasan Industri (HKI) ini mengatakan, dengan dibangunnya LNG plant di PIER ini akan membawa peningkatan perekonomian di Jawa Timur. Sebab PT LNG menyediakan energi yang bersih yang sangat dibutuhkan di masa depan.
“Sekali lagi, kami ucapkan terima kasih kepada PT LNG yang telah berinvestasi di PIER. Semoga pembangunan pabriknya bisa tepat waktu dan tidak ada kendala. Kami siap memfasilitas semua kebutuhan yang diperlukan untuk proses pembangunan LNG plant ini,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Dirut PT LNG Wira Rahardja, mengucapkan terima kasih kepada PIER yang merupakan kawasan industri milik PT SIER, telah membantu pembangunan LNG plant pertama di Jawa ini. Dengan banyaknya bantuan itu, kata dia, proses pembangunan LNG plant tidak ada kendala yang berarti.
“Dukungan yang diberikan SIER sangat luar biasa, mulai dari proses perizinan hingga acara groundbreaking ini semua dibantu SIER. Ternyata di sini sangat ramah investasi. Kami berharap dengan banyaknya kemudahan ini, proses pembangunan LNG plant bisa selesai tepat waktu,” kata Wira.
Wira mengungkapkan alasan memilih PIER sebagai lokasi investasi. Pertama, LNG plant yang akan dibangun dekat dengan pipa gas milik Pertamina Gas (Pertagas) yang jaraknya hanya sekitar 60 meter.
Kedua, PIER terhubung dengan akses keluar masuk tol, sehingga mudah untuk pengiriman LNG ke luar daerah, seperti ke Jawa Tengah, Jawa Barat atau Bali. Ketiga PIER yang merupakan kawasan industri, sehingga lebih ramah lingkungan dan mudah mengurus perizinan.
“Keempat, ekosistem di PIER sangat menunjang. Seperti ketersediaan air, listrik, prosesing limbah hingga pemadam kebakaran. Jika kita bangun di luar kawasan industri, tentu kita akan menyiapkan semua infrastruktur itu. Tapi kalau di PIER sudah lengkap semua,” katanya.
Menurut Wira, proses pembangunan pabrik ini membutuhkan waktu sembilan bulan atau pada September 2024 nanti sudah bisa beroperasi. Nilai investasi yang ditanamkan sebesar 16,8 juta dolar AS dan bisa menyerap tenaga kerja sebanyak 120 hingga 140 orang.
“LNG ini menjadi energi transisi yang penting untuk dekarbonisasi, karena sekarang masih banyak industri yang menggunakan bahan bakar fosil seperti BBM dan batubara yang emisinya masih besar. Kita harus mulai mengurangi emisi gas ini, dan LNG menjadi pilihan utama,” ujarnya.
Direktur Utama PT Jababeka Tbk Budianto Liman, menambahkan bahwa tujuan utama pembangunan pabrik ini, adalah untuk mendukung program pemerintah Indonesia, dalam meningkatkan bauran energi rendah emisi ramah lingkungan, melalui penyediaan gas alam cair untuk memenuhi kebutuhan pelaku industri dan komersial dalam negeri.
“Pabrik ini merupakan perusahaan LNG plant pertama yang dikelola swasta di Indonesia. Kami optimis, beroperasinya pabrik ini nanti bisa mendukung upaya bersama pemerintah menyediakan sumber energi yang bersih dan sustainable. Dengan harapan, bisa menjadi solusi pemenuhan energi yang berkualitas dan dengan harga semakin kompetitif bagi konsumen di Pulau Jawa dan sekitarnya,” kata Budianto. (Mal)