Jurnas.net – Harga sembako di Jawa Timur bikin ngiluh masyarakat, usai Pemilu 2024. Ini lantaran tingginya harganya sembako meningkat drastis.
“Hampir semua harga sembako mahal, gak tahu ini sampai kapan seperti ini,” kata Nur Izzah, 62, warga Kepuh Teluk, Kecamatan Tambak, Bawean, Kabupaten Gresik, Kamis, 22 Februari 2024.
Di antaranya adalah harga beras naik Rp90 ribu per 5 kilogram dari harga normal Rp60 ribu, telur naik Rp35 ribu per kg dari harga normal Rp25 ribu per kg. Lalu minyak goreng goreng naik menjadi Rp19 ribu per liter dari harga normal Rp15 ribu per liter.
Kemudian harga gula naik menjadi Rp18 ribu per kg dari harga normal Rp12 ribu per kg. Cabai rawit naik menjadi Rp70 ribu per kg dari harga normal Rp50 ribu per kg.
“Apa-apa semuanya naik, terutama harga beras terus naik dari harga normal Rp60 ribu per 5 kg, terus naik Rp90 ribu per 5 kg. Kenaikannya drastis setelah Pemilu ini,” tandasnya.
Senada juga disampaikan Umaroh, 51, salah satu pedagang di Pasar Karah, Kecamatan Jambangan, Kota Surabaya, yang juga mengeluh terkait kenaikan sembako dalam dalam sebulan terakhir ini. Di Surabaya, harga beras naik Rp85 ribu per 5 kg dari harga normal Rp60 ribu per 5 kg.
“Telur juga naik biasanya Rp22 ribu per kg, sekarang naik Rp28 ribu per kg. Cabai rawit juga naik Rp65 ribu per kg, dari sebelumnya Rp30 ribu per kg,” katanya.
Baik Nur maupun Umaroh mengaku tak mengerti apa penyebab tingginya harga sembako tersebut. Mereka menyebut kenaikan sembako itu terjadi sejak bulan Februari, tepatnya pelaksanaan Pemilu 2024.
Mereka berharap pemerintah mengatasi persoalan itu. Mengingat kenaikan sembako berdampak pada kenaikan harga komoditi lainnya, sementara prekonomian masyarakat belum benar-benar pulih pasca covid-19.
“Baru selesai covid-19 ekonomi belum stabil, sekarang malah harga sembako naik drastis. Saya berharap pemerintah bisa mengatasinya,” kata ibu dua anak itu.