Jurnas.net – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Timur menggandeng 6.000 influencer dalam melakukan sosialisasi, untuk meningkatkan partisipasi pemilih pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jatim 2024. Langkah ini dilakukan juga untuk menekan angka golput 16 persen pada Pilpres 2024 lalu.
“Kita memang secara khusus mengandeng teman-teman influencer tersebar di seluruh daerah Jatim, untuk mengajak masyarakat menggunakan hak pilihnya pada Pilkada 2024 ini. Harapannya bisa menekan angka golput 16 persen pada Pilpres 2024,” kata Anggota Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, dan Partisipasi Masyarakat (Sosdiklih Parmas) KPU Jatim, Nur Salam, saat menggelar sosialisasi menggandeng Wepro di Grand City Surabaya, Sabtu, 28 September 2024.
Salam mengatakan bahwa tujuan utama dari acara ini adalah untuk memperkenalkan kepada pemilih tata cara mencoblos dan pentingnya menggunakan hak pilih. Para influencer ini nantinya akan menyebarluaskan informasi kepada masyarakat untuk menangkal hoaks yang beredar di sosial media.
“Kegiatan sosialisasi oleh influencer ini akan dilakukan di 160 titik se- Jatim. Setiap kegiatan mempunya segmen sendiri-sendiri, mulai dari influencer hingga kalangan difabel,” katanya.
Sosialisasi itu akan dilakukan dengan tatap muka langsung yang terbagi dalam beberapa segmen. Sedangkan untuk segmen di Grand City khusus untuk para influencer. Diharapkan influencer memalui media sosial ini, mampu menggerakkan masyarakat khususnya Gen Z.
“Masyarakat sekarang banyak Gen Z, kemudian banyak masyarakat yang aktif sekali di media sosial. Tentunya mampu menjangkau teman-teman pemilih yang belum terjangkau oleh KPU,” ujarnya.
Baca Juga : KPU Tetapkan 31 Juta Jiwa Masuk DPT Pilgub Jatim 2024
Menurutnya, peran influencer di media sosial (medsos) sangat signifikan. Sehingga mereka punya peran sangat penting untuk bisa dan mampu mengerahkan orang-orang di dalam medsos, agar datang ke TPS pada 27 November 2024 menggunakan hak pilih.
“Kita mengajak teman-teman yang ada untuk membantu kampanye kami, kalau paslon ini sedang kampanye dari 25 September hingga 23 November, kami juga sedang mengkampanyekan untuk datang ke TPS,” ucapnya.
Dengan banyaknya pemilih dari Gen Z saat ini, kata dia, maka KPU mengharapkan dengan keterlibatan influencer bisa menjadikan Gen Z berpartisipasi pada Pilkada nanti. Salam berharap Gen Z bisa turut mensosialisasikan dan mengajak masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya.
“Gen Z punya pontensi sangat besar untuk menggunakan hak pilihnya dan mereka juga ikut mensosialisasikan. Target partisipasi pemilih di tahun ini kita harapkan minimal sama dengan Pilpres dan Pileg, yaitu 80 persen lebih,” tandasnya.
Baca Juga : Hasto Geram ‘Mulyono’ Ikut Cawe Cawe Pilkada di Jawa Timur
Sementara itu, Founder dan CEO Wepro, Grace Mamahit, mengaku memiliki banyak komunitas hingga kemudian digandeng KPU, untuk menyuarakan kampanye damai sampai 23 November mendatang. Sehingga kampanye juga bisa berjalan baik, utamanya para pemilih bisa menggunakan hak suaranya pada 27 November 2024.
“Mereka di mrdia sosial aktif membuat banyak story, banyak uploud pernak-perniknya KPU. Maka tentunya akan banyak ngefek ke para Gen Z. Itulah yang akan teman-teman suarakan dan membantu KPU untuk para Gen z ini biar tidak males-malasan,” kata Grace.
Dia juga mengatakan para influencer yang tergabung dalam Wepro jumlah followernya cukup beragam, mulai dari 10.000 bagi yang pemula, bahkan ada yang sampai 100 ribu lebih seperti influencer nasional. “Jadi kami harap dengan banyaknya follower influencer dan penggerak sosial ini, bisa memberi dampak baik buat tema-teman follwer mereka,” ujarnya.
Kata Grace, wepro sendiri memiliki jaringan lebih dari 6.000 influencer. Namun, tingkat keaktifannya cukup beragam, ada yang sangat aktif ada yang tidak. Meski demikian dia berharap bisa tersalurkan dengan yang lain. “Harapanya bisa menyumbang pemilih sebanyak-banyaknya di Gen Z. Kami support penuh KPU,” pungkasnya.