Emil Dardak Pastikan Iklim Investasi di Jatim Kondusif, Demi Stabilitas Ekonomi

Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, dalam Rakorwil HKI Jatim. (Dok: Humas PT SIER)

Jurnas.net – Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, menegaskan komitmen Pemprov Jatim dalam menjaga dan mendorong iklim investasi yang kondusif. Hal itu disampaikan saat menghadiri Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) Himpunan Kawasan Industri (HKI) Jawa Timur secara daring, di sela agendanya menghadiri retret kepala daerah di Magelang, Jumat, 28 Februari 2025.

Menurut Emil, menjaga stabilitas investasi menjadi salah satu faktor utama dalam mencapai target pertumbuhan ekonomi 8 persen, sebagaimana yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto. Oleh karena itu, Pemprov Jatim akan terus berbenah demi memastikan kemudahan dan keamanan investasi di wilayahnya.

“Saya sudah berdiskusi dengan Wakil Ketua HKI yang juga Dirut PT SIER, Pak Didik Prasetiyono. Saya merasa forum ini sangat strategis, sehingga meskipun sedang ada agenda di Magelang, saya tetap ingin menyampaikan arahan dalam Rakorwil HKI Jatim ini,” kata Emil.

Emil menekankan bahwa strategi pemerintah dalam mendorong investasi tidak hanya berbasis instruksi dari atas ke bawah (top-down), tetapi juga harus tumbuh secara organik dari bawah ke atas (bottom-up). Pendekatan ini dinilai lebih efektif dalam membangun ekosistem investasi yang sehat dan berkelanjutan.

“Kami berkomitmen menjaga iklim investasi yang kondusif dengan terus berkomunikasi, menggugah, dan mendorong semangat kolaborasi semua pihak. Investasi yang berkembang harus berbasis bottom-up, bukan sekadar kebijakan dari atas,” jelasnya.

Meski mengedepankan dialog, Emil menegaskan bahwa Pemprov Jatim tidak akan ragu mengambil langkah tegas jika ada hambatan yang berpotensi mengganggu stabilitas investasi. “Kami harus berani dan tidak menunda-nunda dalam mengambil tindakan jika ada faktor yang menghambat kelancaran investasi di Jawa Timur,” tegasnya.

Baca Juga : HKI Jatim Bahas Strategi Daya Saing dan Stabilitas Industri dalam Rakorwil di SIER

Dalam forum tersebut, Emil juga memastikan bahwa kawasan industri di Jawa Timur sudah memenuhi standar investasi yang jelas, baik dari aspek regulasi, lingkungan, maupun kesiapan infrastruktur.

“Kami menjamin bahwa kawasan industri yang tergabung dalam HKI Jatim sudah clean and clear serta plug and play. Segala permasalahan lingkungan dan sosial dapat dimitigasi dengan baik. Kawasan industri adalah rumah bagi investasi, dan jika masih ada kendala, itu menjadi PR kami untuk menyelesaikannya bersama,” ujarnya.

Selain itu, Emil berharap adanya diskusi lebih teknis antara Pemprov dan pelaku industri untuk menyusun kebijakan yang lebih tepat sasaran dalam mendukung pertumbuhan investasi di Jawa Timur.

“Dengan dukungan penuh dari Pemprov, kami ingin menjadikan Jawa Timur semakin menarik bagi investor domestik maupun asing, sejalan dengan visi daerah ini sebagai pusat industri yang kompetitif dan berkelanjutan,” ucapnya.

Momentum Rakorwil HKI Jatim kali ini juga bertepatan dengan peringatan HUT ke-51 PT SIER. Emil Dardak turut menyampaikan apresiasinya terhadap kontribusi SIER dalam mendukung perekonomian Jawa Timur dan nasional.

“Selamat ulang tahun ke-51 untuk PT SIER. Sebagai kawasan industri terkemuka, SIER telah menunjukkan komitmen luar biasa dalam mendukung pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja, dan menjadi katalis investasi yang berkelanjutan,” ujar Emil.

Emil berharap SIER terus berinovasi dan bertransformasi menuju kawasan industri yang lebih hijau, digital, serta berdaya saing global.

“Mari kita bersinergi menjadikan Jawa Timur sebagai pusat industri yang semakin maju dan inklusif. Sekali lagi, selamat ulang tahun untuk PT SIER, semoga semakin sukses dan terus memberikan kontribusi terbaik bagi pembangunan daerah dan bangsa,” pungkasnya.

Baca Juga : Berikan Rekomendasi HKI Upaya Banyuwangi Lindungi UMKM

Wakil Ketua HKI sekaligus Direktur Utama PT SIER, Didik Prasetiyono, dalam Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) HKI Jawa Timur. (Dok: Humas PT SIER)

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum HKI, Sanny Iskandar, kembali menegaskan pentingnya menciptakan iklim investasi yang kondusif guna menarik minat investor dan menjaga keberlanjutan pertumbuhan ekonomi nasional.

Sanny menekankan bahwa daya tarik investasi tidak hanya bergantung pada insentif fiskal, tetapi juga faktor keamanan dan kenyamanan bagi investor. Sayangnya, ia mengungkapkan bahwa masih ada gangguan di sejumlah kawasan industri akibat aksi organisasi masyarakat (ormas) yang kerap melakukan demonstrasi dan menghambat operasional pabrik.

“Beberapa ormas menuntut agar kebutuhan industri, seperti transportasi, katering, atau proyek ekspansi, diberikan kepada mereka. Ini tentu menjadi tantangan tersendiri bagi dunia usaha,” kata Sanny.

Gangguan semacam ini, lanjutnya, tidak hanya menghambat operasional perusahaan tetapi juga mempengaruhi persepsi investor terhadap Indonesia. Bahkan, beberapa investor dikabarkan telah mengadukan kondisi ini langsung kepada Presiden, meminta jaminan keamanan atas investasi mereka.

Demi mengatasi tantangan ini, HKI mendorong sinergi yang lebih kuat antara pemerintah, aparat keamanan, dan pelaku usaha agar kawasan industri di Jawa Timur tetap stabil, aman, dan menarik bagi investor global.

Dengan berbagai strategi yang dibahas dalam Rakorwil ini, HKI optimistis bahwa Jawa Timur dapat terus menjadi salah satu pusat industri terdepan di Indonesia yang mampu bersaing di pasar internasional.