Gejolak Internal, DPP PDIP Bebas Tugaskan Ketua DPC Surabaya dan Bondowoso

Wakil Ketua Dewan Kehormatan DPD PDIP Jatim, Budi Sulistyono, saat konferensi pers. (Insani/Jurnas.net)

Jurnas.net – DPP PDI Perjuangan mengambil langkah tegas dengan mencopot pimpinan DPC di dua daerah strategis di Jawa Timur: Kota Surabaya dan Kabupaten Bondowoso. Keputusan ini diambil setelah evaluasi internal yang menunjukkan lemahnya kinerja, serta menurunnya soliditas dan perolehan kursi pada Pemilu Legislatif 2024.

“DPP telah melakukan evaluasi menyeluruh terhadap seluruh DPC di Jawa Timur, termasuk Surabaya. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa kinerja di sana tidak menggembirakan, terutama dalam hal konsolidasi dan komunikasi partai,” kata Wakil Ketua Dewan Kehormatan DPD PDIP Jatim, Budi Sulistyono, saat konferensi pers di kantor DPD PDIP Jatim, Jumat, 2 Mei 2025.

Ketua DPC PDIP Kota Surabaya, Adi Sutarwijono, resmi dibebastugaskan dari jabatannya. Sementara itu, Sekretaris DPC, Baktiono, dan Bendahara, Taru Sasmito, hanya mendapat sanksi peringatan. Wakil Sekretaris Bidang Program, Achmad Hidayat, juga turut diberhentikan dari posisinya.

“Surabaya mendapat perhatian khusus karena dinilai gagal menjaga soliditas dan capaian elektoral partai,” kata Kanang, sapaan akrabnya.

Baca Juga : PDIP Menang di 21 Pilkada se- Jatim Bukti Solidnya Kolaborasi Semua Elemen

Kantor DPD PDI Perjuangan Jawa Timur di Jalan Kendangsari Surabaya. (Insani/Jurnas.net)

Di Kabupaten Bondowoso, hanya Ketua DPC, Irwan Bachtiar, yang dicopot dari jabatannya. Sementara sekretaris dan bendahara DPC tidak dikenakan sanksi apapun.

Menurut Kanang, beberapa indikator yang menjadi pertimbangan dalam pemberian sanksi mencakup lemahnya komunikasi internal, kinerja struktural, hingga menurunnya perolehan kursi PDIP di DPRD setempat pada Pemilu 2024 lalu.

Sebagai langkah perbaikan, DPP menunjuk Plt (Pelaksana Tugas) untuk menggantikan posisi yang kosong. Di Surabaya, Jordan M. Bataragoa dipercaya sebagai Plt Ketua DPC, sementara di Bondowoso, posisi Plt diisi oleh Eddy Paripurna, anggota DPRD Jawa Timur.

“Mereka akan menjabat sebagai Plt selama tiga bulan ke depan, dengan tugas utama memperbaiki konsolidasi dan kinerja organisasi di wilayah masing-masing,” tandasnya.