Jurnas.net – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Jawa Timur menggelar pengarahan khusus bagi para Liaison Officer (LO) se-Jawa Timur, sebagai bagian dari persiapan menghadapi Pemilu 2025. Kegiatan yang berlangsung di Kota Batu pada 28–29 September 2025 ini diikuti sekitar 80 peserta dan dikemas dalam bentuk pembekalan, outbound, serta off-road untuk memperkuat kebersamaan tim.
Acara ini dihadiri langsung oleh Ketua DPD Partai Golkar Jawa Timur, Dr. Ali Mufti, bersama sejumlah pimpinan, antara lain Koordinator LO Jatim Aan Ainur Rofik, Wakil Ketua DPD Golkar Jatim Ahsanul Yakin, Meulila Osman, M. Saifullah, Yani Wijaya, dan Rahmad Basuki. Kehadiran jajaran pengurus tersebut menjadi bukti keseriusan Golkar dalam menyiapkan peran LO yang vital di tahapan pemilu.
Dalam arahannya, Wakil Ketua Bidang Pratama DPD Golkar Jatim, Ahsanul Yakin, menegaskan bahwa LO bukan hanya staf pendamping, melainkan narahubung resmi partai dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU).
“LO harus mampu bekerja maksimal dan menjalin komunikasi aktif dengan penyelenggara pemilu, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota. Peran ini sangat menentukan kesiapan partai dalam menghadapi seluruh proses kepemiluan,” kata Yakin.
Ia menambahkan konsolidasi LO yang solid akan berpengaruh besar pada efektivitas strategi partai. “Kesiapan administrasi dan data kepemiluan yang akurat menjadi modal penting bagi Partai Golkar dalam menghadapi kontestasi politik mendatang,” tegasnya.
Baca Juga : Golkar Jatim Resmi Berganti Nahkoda: Sarmuji Tantang Ali Mufthi Naikkan Perolehan Kursi
Sementara itu, Koordinator LO sekaligus Tim IT DPD Golkar Jawa Timur, Aan Ainur Rofik, mengungkapkan bahwa Golkar telah menyiapkan sistem pendukung sejak dini. “Partai Golkar tidak hanya membentuk tim LO, tetapi juga menyiapkan dukungan kesekretariatan serta teknologi informasi agar semua data dan komunikasi berjalan efektif. Ini bagian dari strategi kesiapan partai,” jelasnya.
Aan menekankan bahwa koordinasi intensif dengan KPU dan KPUD akan terus dijalankan, sehingga setiap LO benar-benar memahami peran dan tanggung jawabnya. “Kami ingin memastikan seluruh proses pemilu berjalan lancar tanpa hambatan teknis maupun administratif,” kata Aan.