Pemprov Jatim Siapkan Parapet dan Tanggul Semi Permanen Atasi Luapan Kali Lamong

Sekdaprov Jatim Adhy Karyono, didampingi Kalaksa BPBD Jatim Gatot Soebroto, saat meninjau banjir di wilayah Gresik. (Dok: Humas Pemprov Jatim)

Jurnas.net – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur akan berkolaborasi dengan Badan Pengembangan Wilayah Surabaya-Madura (BPWS), dalam pembangunan infrastruktur pengendali air seperti parapet dan kolam retensi. Tujuannya untuk mengatasi permasalahan banjir tahunan di kawasan Benjeng, Kabupaten Gresik.

Banjir terjadi setelah hujan deras mengguyur wilayah Gresik sejak pukul 00.30 hingga 04.00 WIB pada Senin dini hari, 9 Juni 2025. Debit air Kali Lamong meningkat drastis, menyebabkan luapan air yang mulai menggenangi permukiman warga pada pukul 05.00 WIB. Desa Bulurejo di Kecamatan Benjeng menjadi titik terdampak paling parah.

“Desa Bulurejo adalah satu dari 12 desa yang langganan banjir karena posisinya rendah dan menjadi hilir dari aliran Kali Lamong,” kata Sekretaris Daerah Provinsi Jatim, Adhy Karyono, Rabu, 11 Juni 2025.

Akibat banjir itu, jalan-jalan desa tergenang dengan ketinggian air 20–50 cm, sementara sekitar 520 rumah warga terendam hingga setinggi 60 cm. Sejumlah fasilitas umum seperti Pasar Tradisional Benjeng, Kantor Kecamatan Benjeng, dan Koramil Benjeng turut terdampak, meski saat ini air sudah mulai surut.

“Jika wilayah Mojokerto dan Jombang diguyur hujan, daerah ini paling cepat terdampak,” katanya.

Baca Juga : Cegah Banjir di Pamekasan, Pemprov Jatim Normalisasi Sungai dengan Pengerukan

Sekdaprov Jatim Adhy Karyono, saat meninjau banjir di wilayah Gresik. (Dok: Humas Pemprov Jatim)

Adhy mengungkapkan bahwa beberapa langkah jangka pendek dan panjang telah disiapkan. Salah satunya ialah memperlancar aliran anak sungai agar air cepat surut. “Biasanya banjir bertahan 4 sampai 5 hari, sekarang bisa surut dalam waktu kurang dari sehari,” ujarnya.

Ke depan, Pemprov bersama BPWS akan membangun parapet serta kolam retensi di beberapa titik. Namun, karena pembangunan parapet masih membutuhkan proses pembebasan lahan, pemerintah akan memulai dengan membangun tanggul air semi permanen dalam waktu dekat.

Meski banjir cukup meluas, tidak ada korban jiwa maupun warga yang harus mengungsi. Pemprov tetap mengimbau warga agar berhati-hati dalam beraktivitas, khususnya saat melintasi jalan yang masih tergenang.

“Kolam retensi sudah diajukan alokasinya oleh Pemprov, sementara parapet masih dalam tahap perencanaan. Namun langkah darurat akan segera kita eksekusi begitu air benar-benar surut,” pungkasnya.