PLN EPI Genjot Target Produksi 2 Juta Ton Lebih Biomassa di 2024

Direktur Utama PLN Energi Primer Indonesia (EPI), Iwan Agung Fristantara, di sela seremoni pengembangan Green Economy Village. (Mustaqim/Jurnas.net)

Jurnas.net – Upaya mengubah penggunaan batubara sebagai sumber energi beralih ke biomassa masih menghadapi tantangan. Pasalnya, hasil uji pemakaian biomassa untuk energi listrik masih kekurangan pasokan.

“Uji coba batubara diubah biomassa bertahan 40 hari. Masalahnya pada pasokan biomassa. Kami berharap bisa memproduksi (biomassa) lebih besar,” kata Direktur Utama PLN Energi Primer Indonesia (EPI), Iwan Agung Fristantara, di Yogyakarta pada Jumat, 22 Maret 2024.

Ia mengatakan produksi biomassa alami peningkatan. Produksi biomassa pada 2022 sebesar 500 ton, dan 1 juta ton biomassa pada 2023. “Tahun 2024 ini ditarget mampu menghasilkan 2,8 juta ton biomassa. Kami berharap target 10 juta ton biomassa bisa kita capai pada 2025,” ujarnya.

Agung mengatakan upaya meningkatkan produksi biomassa terus ditingkatkan, termasuk di dua desa di Kabupaten Gunungkidul. Ia mengatakan perluasan produksi biomassa telah diperluas di sejumlah wilayah, termasuk di Banten.

Di Kabupaten Gunungkidul, ada 4 jenis tanaman yang telah ditanam pada September 2023, yakni indigovera, kaliandra, gamal, dan gemelina. Sebanyak 50 ribu pohon telah ditanam dan sebagian besar tumbuh subur. Sementara, ada sekitar 50 ribu bibit baru telah ditanah oleh masyarakat di lahan pribadi.

Baca Juga : Rekonduktoring SUTT 150 KV Cara PLN Perkuat Sistem Kelistrikan Jelang Pilkada 2024

Tanaman-tanaman tersebut yang dalam 2 tahun setelah masa tanam bisa jadi sumber biomassa. Sementara, dedaunannya bisa menjadi sumber pakan ternak warga.

Semebtara itu, Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan, Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Nani Hendiarti, mengatakan produksi biomassa yang sudah berjalan ini memanfaatkan lahan kritis. Lahan kritis yang diubah menjadi area berbagai tanaman itu bisa memberikan dampak positif bagi masyarakat.

“Upaya ini bisa memberikan benefit ekonomi sosial, berdampak sosial masyarakat, ekonomi juga berdampak ekonomi masyarakat,” kata Nani.

Kemenkomarves mendorong target pemenuhan bioenergi dari kelestarian berkelanjutan bisa tercapai. Pihaknya berharap salah satu BUMN ini mampu merealisasikan Permen ESDM Nomor 12 Tahun 2023 mengenai Biomassa.

“Ini masih ada tambahan untuk diselesaikan agar bisa implementasi luas, bagaimana biomassa jadi bioenergi primer,” ujarnya.