Jurnas.net – PT Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER) kembali menunjukkan komitmennya terhadap nilai-nilai kemanusiaan dan spiritualitas melalui program kurban yang menyentuh ribuan masyarakat sekitar kawasan industri. Pada Hari Raya Iduladha 1446 Hijriah ini, SIER menyalurkan 1.100 paket daging kurban kepada karyawan serta warga di sekitar kawasan SIER Surabaya dan Berbek Industri.
Tak hanya di Surabaya, kegiatan serupa juga dilaksanakan di Pasuruan Industrial Estate Rembang (PIER), dengan distribusi 33 ekor kambing kepada para pemangku kepentingan setempat.
Distribusi hewan kurban di PIER menjangkau institusi strategis seperti Polres Pasuruan Kota dan Kabupaten, Kodim, Koramil, Polsek, serta para kepala desa dan tokoh masyarakat di Kecamatan Kraton dan Rembang. Sejumlah pondok pesantren di sekitar kawasan juga turut menerima manfaat dari program ini.
Menurut Ketua Panitia Kurban PT SIER, Haditya Yudha Sutrisno, di kawasan SIER Surabaya sendiri dilakukan penyembelihan 13 ekor hewan kurban, terdiri dari sapi dan kambing, yang berasal dari kontribusi manajemen, koperasi karyawan (Koka SIER), serta sejumlah tenant industri.
“Seluruh proses penyembelihan dilakukan di kompleks Masjid Baiturrozaq yang berada dalam kawasan industri, dengan didukung enam jagal profesional dari RPH Mitra Surabaya,” kata Haditya, yang juga menjabat sebagai Plt. Kepala Unit K3 PT SIER, Sabtu, 8 Juni 2025.
Sebanyak 33 karyawan SIER terlibat aktif sebagai panitia, mulai dari penyembelihan hingga pengemasan dan distribusi. Tak hanya menyasar warga di wilayah Rungkut Menanggal, Rungkut Tengah, Kutisari, Berbek, dan Tenggilis Mejoyo, program ini juga menyentuh para pedagang kaki lima yang beraktivitas di sekitar kawasan industri.
Baca Juga : SIER Tanamkan Semangat Digital ke Siswa SD: Ajarkan AI dan Coding Sejak Dini
Guna menjaga keteraturan distribusi, panitia terlebih dahulu membagikan kupon kepada para penerima sehari sebelum hari-H. Sistem ini dinilai efektif dalam memastikan pendistribusian berlangsung tertib, adil, dan tepat sasaran.
“Alhamdulillah, seluruh rangkaian kegiatan berjalan lancar dan tertib, sesuai standar kebersihan dan kelayakan distribusi. Kegiatan ini juga menjadi bukti semangat gotong royong dan nilai-nilai inklusivitas yang terus dijaga di lingkungan SIER,” ujar Haditya.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa nilai-nilai kebajikan dan kepedulian sosial seperti ini sangat relevan untuk terus ditumbuhkan di tengah iklim industri yang kompetitif. “Kesuksesan perusahaan tak hanya diukur dari sisi profit, tetapi juga dari dampak sosial yang ditimbulkannya bagi masyarakat sekitar,” tegasnya.
Senada dengan itu, Direktur Utama PT SIER, Didik Prasetiyono, menyampaikan bahwa program kurban tahunan ini bukan sekadar rutinitas seremonial, melainkan perwujudan nilai spiritual yang menyatu dengan semangat solidaritas sosial.
“Iduladha adalah pengingat bahwa segala yang kita miliki adalah titipan. Maka, berbagi menjadi bagian dari refleksi spiritual sekaligus tanggung jawab sosial kami sebagai bagian dari komunitas industri,” ujar Didik, yang juga sedang menempuh pendidikan doktoral di Universitas Airlangga.
Baca Juga : SIER dan Kanada Jajaki Aliansi Ekonomi Hijau, Fokus pada Inovasi dan Net Zero
Ia menambahkan, program kurban ini merupakan bagian dari agenda Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) SIER yang terus diperkuat setiap tahunnya.
“Hubungan kami dengan masyarakat bukan sebatas kedekatan geografis, tetapi juga relasi sosial strategis yang penting dalam mewujudkan keberlanjutan kawasan industri secara menyeluruh,” imbuhnya.
Sebagai bagian dari sinergi Holding BUMN Danareksa, Didik juga hadir dalam program Kurban Berkah yang digelar di Kawasan Industri Makassar (KIMA) pada Sabtu, 7 Juni 2025. Bersama BUMN anggota holding dan Baznas, kegiatan ini berhasil menyalurkan 11 ekor sapi dan 10 ekor kambing kepada lebih dari 3.000 keluarga di Makassar dan sekitarnya.
Kehadiran dan partisipasi PT SIER dalam berbagai program kurban ini semakin menegaskan peran perusahaan sebagai pelaku industri yang tak hanya berorientasi pada pertumbuhan ekonomi, namun juga pada keberlanjutan sosial dan spiritual masyarakat di sekitarnya.
