Water Bombing Gerojok 20 Ribu Liter Air, Karhutla Gunung Lawu Mulai Redam

Water bombing saat diterjunkan dalam pemadaman karhutla Gunung Lawu di Jawa Timur. (Dok: BPBD Jatim)

Jurnas.net – Pemadaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) Gunung Lawu menggunakan water bombing akhirnya membuahkan hasil. Kepala Pelaksana BPBD Jawa Timur, Gatot Soebroto, menyebut karhutla Gunung Lawu mulai mereda, setelah digerojok 20.000 liter air melalui jalur udara.

“Kami terus berupaya untuk pemadaman karhutla Gunung Lawu. Selain melalui jalur udara, jalur darat juga terus kita lakukan, karena masih terdapat titik api yang berpotensi meluas,” kata Gatot, dikonfirmasi, Kamis, 5 Oktober 2023.

Untuk menanggulangi itu semua, lanjut Gatot BPBD Jatim berkoordinasi lintas provinsi dengan BPBD Jateng di Posko Penanganan Darurat Karhutla di Lapangan Aji Negoro, Mbasri, Desa Sidorejo Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi.

Sementara hari ini, water bombing diarahkan di wilayah perbatasan Magetan – Karanganyar. Wilayah ini juga mendapat perhatian karena terdeteksi beberapa titik api. Data dari Perum Perhutani Divre Jatim, hingga Rabu kemarin, jumlah area terdampak karhutla Gunung Lawu telah mencapa 1.990 hektare.

“Jumlah ini meliputi, wilayah Kabupaten Ngawi seluas 1.250 hektare, Kabupaten Magetan 700 hektar dan Kabupaten Karanganyar Jawa Tengah 40 hektar,” kata Gatot.

Selain itu, mengingat wilayah terdampak karhutla saat ini telah melintasi antarprovinsi, maka dalam Rakor kali ini, Tim BNPB juga meminta agar dibentuk Satgas Bersama Karhutla Lintas Provinsi Jatim-Jateng yang akan menangani Karhutla Gunung Lawu. (Mal/Red)