InfoJurnas.net – Pascagempa berkekuatan 6,5 Magnitudo di 20 km timur Laut Pulau Bawean, kondisi kelistrikan dipastikan aman dan tidak terdampak. Jaringan maupun infrastruktur kelistrikan yang terdampak dan sistem kelistrikan normal baik di Tuban, Bawean, Surabaya dan sekitarnya.
“Petugas kami terus memantau kondisi kelistrikan di wilayah Tuban, Bawean, Surabaya dan sekitarnya pascagempa. Saat ini tidak ada jaringan listrik dan gardu yang terdampak gempa,” kata General Manager PT PLN (Persero) UID Jawa Timur, Agus Kuswardoyo, Jumat, 22 Maret 2024.
Baca Juga : BPBD Jatim Imbau Warga Bawean Tak Panik Karena Gempa Tak Berpotensi Stunami
PLN mengimbau masyarakat agar selalu waspada terhadap bahaya kelistrikan ketika terjadi bencana. Warga secara mandiri dapat mematikan listrik dari Mini Circuit Breaker (MCB) pada kWh meter.
“Untuk mengetahui informasi terkini atau menyampaikan aduan terkait kelistrikan, masyarakat dapat mengaksesnya melalui aplikasi PLN Mobile,” pungkasnya.
Baca Juga : Warga Pulau Bawean Mengungsi di Dataran Tinggi Takut Terjadi Stunami
Diketahui, Berdasarkan catatan Badan Meterorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika kelas II Pasuruan menyebutkan, telah terjadi gempa bumi di Laut Jawa dengan parameter OT: 11.22.45 wib Latitude :5,79 LS Longitude: 112,32 BT
Magnitudo 6,0 dengan kedalaman:10 km.
Kepala Stasiun Geofisika kelas II Pasuruan, Rully Oktavia Hermawan mengatakan, gempa tersebut terjadi di laut 126 km Timur Laut Tuban. Gempa diakuinya dirasakan mulai dari Pulau Bawean, Gresik; Tiban, Jepara, Lamongan, Bojonegoro, Surabaya, Kudus, Blora, Pekalongan, Nganjuk, Pacitan, Trenggalek, Tulungagung, Sidoarjo, Madiun, Pasuruan, Malang, Semarang, Yogyakarta, Banjarmasin, Sampit, dan Barito Kuala.
“Penyebab gempa, sesar lokal di Laut Jawa dengan mekanisme sumber pergerakan sesar geser (strike slip). Gempa tersebut tidak berpotensi Tsunami,” katanya.
Dari catatan Badan Meterorologi, Klimatologi, dan Geofisika Stasiun Geofisika kelas II Pasuruan, terhitung hingga pukul 15.00 Wib, terjadi gempa susulan sebanyak 19 kali. Meski demikian, masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan waspada terhadap gempa susulan yang masih mungkin terjadi.
“Kepada Masyarakat yang rumah atau bangunan yang rusak dan dirasakan tidak aman untuk tidak ditinggali terlebih dahulu antisipasi terjadi gempa susulan,” pungkasnya.