Wilayah Pesisir Jawa Terancam Gempa dan Tsunami

author Redaksi

share news
share news

URL berhasil dicopy

share news
Ilustrasi - Pesisir Pulau Jawa.
Ilustrasi - Pesisir Pulau Jawa.

Jurnas.net - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati membenarkan akan gencar melaksanakan sekolah lapang gempa bumi dan tsunami (SLG) di wilayah yang berpotensi rawan bencana. Hal ini lantaran ancaman gempa dan tsunami efek megathrust di selatan pulau Jawa.

"Benar,” kata Dwikorita, saat dikonfirmasi, Selasa, 3 Oktober 2023.

Dalam rilis yang diterima Jurnas.net, BMKG akan terus menggencarkan pelaksanaan sekolah lapang gempabumi dan tsunami (SLG) di seluruh penjuru Indonesia. Literasi kebencanaan masyarakat, kata BMKG, dinilai terus ditingkatkan secara berkelanjutan guna meminimalisasi risiko gempabumi dan tsunami yang mengintai banyak wilayah pesisir Indonesia.

"SLG ini menjadi strategi kami untuk mewujudkan zero victim di wilayah-wilayah yang rawan gempa dan tsunami, dengan menekan potensi resiko pada tingkat minimal,” kata Dwikorita Karnawati saat gelaran SLG di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, Sabtu, 30 September 2023.

Selain itu, Dwikorita mengatakan kegiatan ini harus diperkuat karena era disrupsi berpotensi banyak beredar berita bohong yang menimbulkan keresahan dan kepanikan di tengah masyarakat. Oleh karena itu, dia berharap ada kerja sama untuk membangun literasi kebencanaan secara pentaheliks dengan melibatkan pemerintah, pakar, akademisi, masyarakat, dan media massa.

"Kolaborasi yang kuat akan mempercepat langkah penyebaran pengetahuan tentang bencana, sehingga masyarakat semakin kuat dalam mendukung kebijakan dan strategi penanggulangan bencana,” ujarnya.

Ketika ditanya sekolah lapang gempa bumi dan tsunami dilakukan di daerah mana saja, Dwikorita tidak memberikan respons.

Dwikorita meminta pemerintah daerah di sepanjang selatan Jawa untuk terus meningkatkan kesiagaan menghadapi kemungkinan terjadinya gempa bumi dan tsunami. Dia menyarankan untuk menyediakan dan menambahkan perbaikan jalur evakuasi untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk.

Kabupaten Kebumen, kata Dwikorita, merupakan salah satu zona potensi gempa dan tsunami di Indonesia lantaran posisinya yang berhadapan langsung dengan zona megathrust selatan Jawa yang memiliki potensi magnitude maksimum M 8,7. Sumber gempa megathrust ini berada di zona subduksi yang merupakan tumbukan antara Lempeng Indo-Australia dan Lempeng Eurasi di dasar laut Samudra Hindia selatan Kebumen.

Pemodelan Penjalaran Gelombang Tsunami akibat gempa dengan skenario tersebut, kata Dwikorita, diperkirakan mencapai 14 - 18 meter di Kabupaten Kebumen, dengan waktu tiba di pesisir pantai sekitar 38 - 46 menit. Dampak guncangan akibat gempa tersebut diperkirakan mencapai VII-VIII MMI.

“Berarti merupakan guncangan yang kuat hingga sangat kuat dan dapat mengakibatkan kerusakan sedang hingga berat,” katanya.

Sekolah Lapang Gempabumi (SLG) diadakan oleh Stasiun Geofisika BMKG Banjarnegara, Propinsi Jawa Tengah, selama dua hari mulai 30 September – 1 Oktober 2023. Kegiatan itu diikuti oleh 50 peserta yang berasal dari berbagai kalangan seperti TNI, Polri, BASARNAS, SATPOL PP, PMI, perwakilan SKPD, Kecamatan, Kelurahan/Desa, relawan dan masyarakat umum. (Fir/Red)

Berita Terbaru

SIER dan Warga Rungkut Wujudkan Harmoni Industri dan Lingkungan untuk Cegah Banjir

SIER dan Warga Rungkut Wujudkan Harmoni Industri dan Lingkungan untuk Cegah Banjir

Rabu, 12 Nov 2025 09:46 WIB

Rabu, 12 Nov 2025 09:46 WIB

Jurnas.net - Di tengah meningkatnya curah hujan yang mulai melanda Surabaya, semangat gotong royong menjadi kunci utama menjaga lingkungan tetap aman dari…

PKB Jatim: Semangat Tiga Pahlawan Nasional Baru Asal Jatim Jadi Ruh Politik Kemanusiaan

PKB Jatim: Semangat Tiga Pahlawan Nasional Baru Asal Jatim Jadi Ruh Politik Kemanusiaan

Selasa, 11 Nov 2025 20:49 WIB

Selasa, 11 Nov 2025 20:49 WIB

Jurnas.net - Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jawa Timur menggelar tasyakuran atas penganugerahan gelar Pahlawan Nasional kepada…

Dosen Unair Sebut Lima Alasan Soeharto Tidak Pantas Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional

Dosen Unair Sebut Lima Alasan Soeharto Tidak Pantas Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional

Selasa, 11 Nov 2025 20:43 WIB

Selasa, 11 Nov 2025 20:43 WIB

Jurnas.net - Pemberian gelar Pahlawan Nasional kepada Presiden ke-2 Republik Indonesia, Soeharto, memicu kritik tajam dari kalangan akademisi. Dosen Fakultas…

SBY Terima Penghargaan Tertinggi ITS: Serukan Kepemimpinan Visioner dan Ekonomi Tanpa Keserakahan

SBY Terima Penghargaan Tertinggi ITS: Serukan Kepemimpinan Visioner dan Ekonomi Tanpa Keserakahan

Selasa, 11 Nov 2025 17:21 WIB

Selasa, 11 Nov 2025 17:21 WIB

Jurnas.net - Presiden ke-6 Republik Indonesia, Jenderal TNI (Purn) Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), menerima Penghargaan Sepuluh Nopember, anugerah tertinggi…

Universitas Ciputra Tantang Dominasi AI: Desain Harus Dikendalikan Manusia Bukan Mesin

Universitas Ciputra Tantang Dominasi AI: Desain Harus Dikendalikan Manusia Bukan Mesin

Selasa, 11 Nov 2025 15:58 WIB

Selasa, 11 Nov 2025 15:58 WIB

Jurnas.net - Di tengah derasnya arus adopsi teknologi Generative Artificial Intelligence (GenAI) dalam dunia industri kreatif global, Universitas Ciputra (UC)…

Tim SAR Temukan Lansia Setelah Tiga Hari Tenggelam di Sungai Brantas Kediri

Tim SAR Temukan Lansia Setelah Tiga Hari Tenggelam di Sungai Brantas Kediri

Selasa, 11 Nov 2025 14:37 WIB

Selasa, 11 Nov 2025 14:37 WIB

Jurnas.net - Tim SAR gabungan akhirnya menemukan jasad Sihman, 74, warga Dusun Kras, Kabupaten Kediri, yang tiga hari dilaporkan tenggelam di Sungai Brantas.…