Jurnas.net – Tim Satuan Tugas (Satgas) Pengendalian Harga Beras Jawa Timur melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah pasar tradisional dan ritel modern di Kota Surabaya. Kegiatan ini dilakukan untuk memastikan stabilitas harga beras dan kepatuhan terhadap Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah, terutama menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025.
Dari hasil pemantauan di lapangan, harga beras medium dan premium di sejumlah titik masih berada di bawah HET. Hal ini menunjukkan bahwa rantai distribusi beras di Jawa Timur berjalan lancar dan terkendali.
Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirreskrimsus) Polda Jawa Timur, Kombes Pol Roy H.M. Sihombing, yang memimpin langsung kegiatan tersebut menjelaskan, Satgas Pengendalian Harga Beras dibentuk di bawah koordinasi Kabareskrim Polri dan melibatkan sejumlah instansi strategis seperti Bulog, Bapanas, dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan.
“Kami turun langsung untuk memastikan bahwa HET benar-benar dipatuhi para pelaku usaha, baik di pasar tradisional maupun di jaringan ritel modern,” kata Roy, Kamis, 23 Oktober 2025.
Ia menegaskan, kepolisian tidak akan memberi ruang bagi distributor maupun pedagang nakal yang berusaha memainkan harga atau menurunkan kualitas beras untuk memperoleh keuntungan lebih.
“Sasaran kami jelas, harga dan mutu. Jangan sampai beras medium dijual dengan kualitas rendah atau dipoles seolah premium. Kami sudah menindak beberapa kasus serupa dan pengawasan akan terus kami perketat,” tegasnya.
Roy menambahkan, pengendalian harga beras menjadi prioritas utama Satgas hingga stabilitas benar-benar tercapai di seluruh wilayah Jawa Timur. Langkah ini merupakan bentuk dukungan kepolisian terhadap kebijakan nasional dalam menjaga daya beli masyarakat serta mencegah inflasi pangan.
Baca Juga : Rayakan Hari Jadi Humas Polri ke-74: Polda Jatim Gelar Aksi Donor Darah untuk Sesama
Deputi Bidang Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas), Andriko Noto Susanto, yang turut mendampingi sidak menyampaikan bahwa harga beras di pasaran masih stabil dan di bawah batas yang ditentukan pemerintah.
“Dari hasil pengecekan di beberapa lokasi, harga beras medium dan premium masih sesuai standar. Ini menandakan pasokan beras dari Bulog ke pasar berjalan lancar,” ujar Andriko.
Ia merinci, untuk wilayah zona 1, HET beras medium ditetapkan sebesar Rp13.500 per kilogram, beras SPHP Bulog Rp12.500 per kilogram, dan beras premium Rp14.900 per kilogram. Hasil pantauan menunjukkan, harga di lapangan masih sesuai dengan ketentuan, yakni berkisar Rp74.400 hingga Rp74.500 per kemasan 5 kilogram.
Andriko juga memastikan stok beras nasional dalam kondisi aman, dengan cadangan Bulog yang mencukupi hingga akhir tahun. Pemerintah, lanjutnya, juga menyalurkan bantuan pangan sebesar 10 kilogram beras untuk Oktober dan November kepada 18,2 juta keluarga penerima manfaat di seluruh Indonesia.
“Masyarakat tidak perlu khawatir. Pemerintah menjamin stok beras cukup, harga stabil, dan distribusi terkendali. Namun, kami akan menindak tegas pelaku usaha yang berani menjual di atas HET,” tegas Andriko.

 
									








