Aplikasi CAK BAPOK, Cara Surabaya Kendalikan Inflasi dan Tingkatkan Kelas UMKM

author Redaksi

share news
share news

URL berhasil dicopy

share news
Pejabat Pemkot Surabaya tunjukkan aplikasi baru bernama CAK BAPOK (Cek Harga Kulak Bahan Pokok). (Dok: Humas Pemkot Surabaya)
Pejabat Pemkot Surabaya tunjukkan aplikasi baru bernama CAK BAPOK (Cek Harga Kulak Bahan Pokok). (Dok: Humas Pemkot Surabaya)

Jurnas.net - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan (Dinkopumdag) Kota Surabaya terus berinovasi dalam menekan inflasi dan meningkatkan kelas UMKM. Terbaru, Dinkopumdag Surabaya membuat aplikasi baru bernama CAK BAPOK (Cek Harga Kulak Bahan Pokok).

Kepala Dinkopumdag Kota Surabaya Dewi Soeriyawati menjelaskan CAK BAPOK merupakan platform e-Commerce yang mempertemukan antara pedagang dengan penyedia barang untuk semua komoditi, baik dari distributor maupun kelompok tani/peternak dari daerah-daerah penghasil bahan pokok yang sebelumnya telah bekerjasama dengan Pemkot Surabaya. Aplikasi ini akan menjawab semua kebutuhan pedagang untuk mendapatkan informasi komoditi bahan pokok dengan harga terbaik dan paling kompetitif.

“CAK BAPOK kami desain sekali klik, artinya dengan satu kali klik nanti akan muncul semua komoditi kebutuhan bahan pokok, sehingga pedagang mendapatkan pilihan informasi barang dan harga yang paling kompetitif. Jadi, ini akan memutus mata rantai yang terlalu banyak dari tangan ke tangan dan memastikan harganya lebih murah,” kata Dewi, Minggu, 10 Desember 2023.

Menurutnya, dengan memutus mata rantai itu, maka pemkot akan bisa mengendalikan harga pasar dan tentunya juga akan bisa menekan inflasi di Kota Surabaya. Bahkan, hal itu juga akan berdampak pada UMKM di Surabaya. Ketika UMKM kulakan barang dengan harga murah dan dijual dengan harga yang kompetitif, maka pasti transaksinya akan semakin cepat dan semakin banyak omsetnya.

“Alhasil, UMKM Surabaya bisa naik kelas karena perputaran barang yang terjual juga semakin banyak. Jadi, aplikasi ini selain bisa mengendalikan inflasi, juga bisa meningkatkan kelas UMKM Surabaya,” katanya.

Ia juga menjelaskan lebih lanjut isi di dalam aplikasi itu. Di antaranya ada tools untuk pedagang pasar, pedagang toko kelontong, dan tools untuk distributor yang penggunaannya berbeda-beda. Bahkan, di dalam aplikasi ini juga ada tools IKP atau Indeks Kecukupan Pangan di Kota Surabaya.

“Contohnya kalau kita berbicara komoditas beras. Maka, di dalam aplikasi ini kita bisa tahu kebutuhan beras berapa dan ketersediaannya hingga saat ini berapa, sehingga kita bisa bilang ketersediaan pangan beras di Surabaya aman karena kita sudah punya data riil di dalam aplikasi itu,” katanya.

Dewi juga memastikan distributor besar yang sudah tergabung dalam aplikasi ini sementara ini baru ada empat, yaitu RPH, Pasar Induk Sidotopo Surabaya (PISS), Bulog, dan Koperasi Bina Raharja. Namun, ke depan distributor ini akan terus ditambah, termasuk para petani yang merupakan binaan dari DKPP (Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian) Kota Surabaya. “Rencana kita ke depan semuanya bisa masuk di sini, bisa mewadahi semua kebutuhan pasar,” tegasnya.

Sedangkan yang bisa memanfaatkan atau yang bisa membeli di aplikasi ini adalah semua pelaku usaha di Kota Surabaya. Namun, ia mengakui ada prioritas yang harus didahulukan, yaitu para pedagang pasar dan juga para pelaku usaha toko kelontong binaan Pemkot Surabaya. “Terutama para pelaku usaha yang berasal dari keluarga miskin, supaya mereka bisa naik kelas,” katanya.

Dewi menambahkan, yang paling menarik dari aplikasi ini adalah para pedagang bisa kulakan tanpa harus keluar rumah atau keluar pasar lagi, karena nantinya barang yang sudah dipesan dan dibeli melalui aplikasi itu akan dikirimkan oleh jasa ekspedisi atau kurir yang sudah disiapkan. Bahkan, kurirnya nanti akan diambil dari warga miskin yang telah terdata di internal Pemkot Surabaya.

“Jadi, kita sekalian pemberdayaan masyarakat, sehingga ini juga dapat membuka lapangan pekerjaan bagi warga miskin. Kita berharap dengan menjadi kurir di CAK BAPOK, mereka dapat menambah penghasilan lebih dan bahkan kalau bisa terangkis dari garis kemiskinan, dan ini sejalan dengan program pemkot dalam rangka mengentas kemiskinan di Surabaya,” pungkasnya. (Kurniawan)

Berita Terbaru

SIER dan Warga Rungkut Wujudkan Harmoni Industri dan Lingkungan untuk Cegah Banjir

SIER dan Warga Rungkut Wujudkan Harmoni Industri dan Lingkungan untuk Cegah Banjir

Rabu, 12 Nov 2025 09:46 WIB

Rabu, 12 Nov 2025 09:46 WIB

Jurnas.net - Di tengah meningkatnya curah hujan yang mulai melanda Surabaya, semangat gotong royong menjadi kunci utama menjaga lingkungan tetap aman dari…

PKB Jatim: Semangat Tiga Pahlawan Nasional Baru Asal Jatim Jadi Ruh Politik Kemanusiaan

PKB Jatim: Semangat Tiga Pahlawan Nasional Baru Asal Jatim Jadi Ruh Politik Kemanusiaan

Selasa, 11 Nov 2025 20:49 WIB

Selasa, 11 Nov 2025 20:49 WIB

Jurnas.net - Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jawa Timur menggelar tasyakuran atas penganugerahan gelar Pahlawan Nasional kepada…

Dosen Unair Sebut Lima Alasan Soeharto Tidak Pantas Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional

Dosen Unair Sebut Lima Alasan Soeharto Tidak Pantas Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional

Selasa, 11 Nov 2025 20:43 WIB

Selasa, 11 Nov 2025 20:43 WIB

Jurnas.net - Pemberian gelar Pahlawan Nasional kepada Presiden ke-2 Republik Indonesia, Soeharto, memicu kritik tajam dari kalangan akademisi. Dosen Fakultas…

SBY Terima Penghargaan Tertinggi ITS: Serukan Kepemimpinan Visioner dan Ekonomi Tanpa Keserakahan

SBY Terima Penghargaan Tertinggi ITS: Serukan Kepemimpinan Visioner dan Ekonomi Tanpa Keserakahan

Selasa, 11 Nov 2025 17:21 WIB

Selasa, 11 Nov 2025 17:21 WIB

Jurnas.net - Presiden ke-6 Republik Indonesia, Jenderal TNI (Purn) Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), menerima Penghargaan Sepuluh Nopember, anugerah tertinggi…

Universitas Ciputra Tantang Dominasi AI: Desain Harus Dikendalikan Manusia Bukan Mesin

Universitas Ciputra Tantang Dominasi AI: Desain Harus Dikendalikan Manusia Bukan Mesin

Selasa, 11 Nov 2025 15:58 WIB

Selasa, 11 Nov 2025 15:58 WIB

Jurnas.net - Di tengah derasnya arus adopsi teknologi Generative Artificial Intelligence (GenAI) dalam dunia industri kreatif global, Universitas Ciputra (UC)…

Tim SAR Temukan Lansia Setelah Tiga Hari Tenggelam di Sungai Brantas Kediri

Tim SAR Temukan Lansia Setelah Tiga Hari Tenggelam di Sungai Brantas Kediri

Selasa, 11 Nov 2025 14:37 WIB

Selasa, 11 Nov 2025 14:37 WIB

Jurnas.net - Tim SAR gabungan akhirnya menemukan jasad Sihman, 74, warga Dusun Kras, Kabupaten Kediri, yang tiga hari dilaporkan tenggelam di Sungai Brantas.…