RSJ Menur Rawat 3.000 Anak Sakit Jiwa Karena Kecanduan Gadget

Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Menur Surabaya. (Instagram RSJ Menur)

Jurnas.net – Sebanyak 3.000 anak dan remaja menjalani Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Menur Surabaya sejak priode Januari hingga Juli 2024. Sebagian besar mereka mengalami gangguan jiwa, lantaran kecanduan gadget atau handphone.

“Sebenarnya kasusnya gak hanya gadget saja, ada banyak yang kami layani. Tapi sebagian besar karena kecanduan gadget,” kata Direktur RSJ Menur Surabaya, Vitria Dewi, dikonfirmasi, Kamis, 15 Agustus 2024.

Vitria menyebut kasus gangguan kejiwaan pada anak dan remaja terus meningkat, terutama dalam dua tahun terakhir. Rata-rata, ada 50 anak per hari dibawa ke RSJ Menur.

“Karena adanya peningkatan itu, kami memutuskan untuk membuka layanan rawat inap anak pada November 2023. Kemudian kapasitas di Menur overload pada 2 Agustus 2024, dan hanya tersedia 11 bed,” katanya.

Baca Juga : Pemuda Ini Jalani Rehab di RSJ Menur Gegara Kecanduan Lem dan Positif Napza 

Menurutnya, kasus gangguan jiwa pada anak dan remaja itu didominasi karena kecanduan gadget. Namun ada juga anak yang mengalami masalah pada tumbuh kembang anak hingga hiperaktif.

“Macam-macam kasusnya. Ada yang masalah tumbuh kembang anak, misal ada anak ketika pertumbuhan lambat orang tua lihat kenapa. Tapi ketika dicek di klinik, arahnya karena gangguan belajar yang disebabkan gadget,” ujarnya.

Mantan Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Masyarakat Dinkes Jatim itu, menegaskan bahwa kesehatan mental anak-anak harus menjadi perhatian. Caranya melalui pola asuh anak dalam keluarga.

“Bagaimana orangtua harus selalu memantau dan memahami. Kemudian ada kebijakan kesehatan mental, juga menjadi perhatian pemerintah karena kasus ini terus bertambah,” ucapnya.

Baca Juga : 13 Pemuda di Surabaya Pesta Miras, Satu Orang Positif Narkoba

Oleh karena itu, Vitria mengimbau para orang tua untuk lebih memperhatikan kesehatan mental anak, dengan menjalin komunikasi yang baik dan menerapkan pola asuh yang tepat.

“Segera datang ke rumah sakit jika ada masalah komunikasi pada anak. Positifnya, masyarakat kini lebih peduli terhadap kesehatan mental. Dengan adanya peningkatan kasus ini, masyarakat semakin paham bahwa masalah ini harus segera diatasi, misalnya dengan mencari bantuan dari psikolog atau psikiater,” pungkasnya.

Sebelumnya, pada tahun 2023, jumlah pasien anak dan remaja di RSJ Menur mencapai 4.765 kasus. Rinciannya, sebanyam 892 pasien pada triwulan pertama 2023, 1.408 pasien pada triwulan kedua, dan 2.465 pasien pada triwulan ketiga.