Jurnas.net – Presiden RI Prabowo Subianto, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, dan Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak kompak memilih sapi lokal jenis Peranakan Ongole (PO). Sapi tersebut nantinya akan disembelih hewan kurban yang akan disembelih di Masjid Nasional Al Akbar Surabaya.
Ketiganya memilih sapi-sapi unggulan dari peternak lokal di Desa Takeran, Kecamatan Solokuro, Kabupaten Lamongan, daerah yang dikenal sebagai sentra sapi PO berkualitas tinggi di Jawa Timur.
Sapi kurban Presiden Prabowo memiliki bobot mencapai 1.020 kg, dengan tinggi badan 153 cm dan panjang 170 cm. Sapi ini berasal dari peternak bernama Teguh. Sementara Gubernur Khofifah memilih sapi seberat 960 kg milik peternak Gani, dan Wagub Emil berkurban sapi seberat 900 kg dari peternak Abdul.
Ketiga sapi memiliki karakteristik fisik prima dan telah melewati pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh. “Meskipun saat ini sedang menjalankan ibadah haji, insya Allah ibadah kurban tetap kami laksanakan seperti tahun-tahun sebelumnya. Kurban ini kami niatkan untuk kemaslahatan masyarakat Jawa Timur,” kata Khofifah, dari Tanah Suci, Rabu, 4 Juni 2025.
Khofifah menekankan bahwa pemilihan sapi lokal Peranakan Ongole merupakan bentuk dukungan terhadap peternak daerah. Ras PO dikenal sebagai salah satu ras sapi unggulan asli Indonesia yang tahan terhadap iklim tropis dan memiliki kualitas daging yang baik.
Bahkan, menurut Khofifah, Presiden Joko Widodo dan kini Presiden Prabowo pun mempercayai kualitas ras sapi ini. “Sapi Peranakan Ongole menjadi pilihan utama karena keunggulannya. Ini juga jadi bentuk komitmen kita mendukung peternak lokal,” ujarnya.
Baca Juga : Hewan Kurban Masuk RPH Surabaya Wajib Dilengkapi SKKH Guna Antisipasi PMK
Di luar pelaksanaan ibadah kurban para pemimpin, Khofifah juga memastikan ketersediaan hewan kurban di Jawa Timur dalam kondisi aman, sehat, dan melimpah. Berdasarkan data Dinas Peternakan Jatim, pada 2025 ini tersedia, 526.985 ekor sapi, 872.195 ekor kambing, 292.251 ekor domba, dan 1.730 ekor kerbau.
Kata Khofifah, seluruh hewan kurban telah diperiksa oleh tim dokter hewan dan petugas teknis, serta telah mendapatkan vaksinasi PMK dan LSD. Pemerintah Provinsi juga menurunkan tim ke lapak-lapak penjualan hewan di seluruh kabupaten/kota untuk menjamin kualitas dan kelayakan hewan kurban yang dijual.
“Pemeriksaan meliputi kesehatan hewan, kebersihan kandang, kecukupan pakan dan air minum, serta pemenuhan prinsip animal welfare,” ujarnya.
Total terdapat 198 pasar hewan dan 2.831 lapak penjualan kurban yang diawasi. Adapun jumlah tenaga pendukung kesehatan dan kelayakan hewan kurban antara lain, 950 dokter hewan, 1.500 paramedik veteriner, 94 pengawas mutu bibit ternak, 58 pengawas mutu pakan, dan 3.254 Juru Sembelih Halal (JULEHA) bersertifikat.
“Pemprov Jatim menjamin seluruh hewan kurban yang tersedia di pasar telah memenuhi syarat kesehatan dan syariat. Kami imbau masyarakat membeli hewan hanya dari lapak resmi yang sudah mendapatkan tanda pemeriksaan dan surat keterangan kesehatan hewan,” tandasnya.