Arum Sabil Sebut Stateman Mendikbud  Multitafsir dan Kontraproduktif Soal Pramuka 

Kwarda Pramuka Jawa Timur usai menggelar acara Halal Bihalal di Surabaya. (Insani/Jurnas.net)

Jurnas.net – Kwarda Pramuka Jawa Timur menggelar halal bihalal dengan sejumlah pengurus Kwarda Jatim, serta Kwarcab se- Jawa Timur yang diselenggarakan di Ruang Bhinaloka Jalan Pahlawan Surabaya, Jumat, 26 April 2024. Acara tersebut dibuka oleh Asisten Administrasi umum sekdaprov Jatim, Akhmad Jazuli, mewakili Pj. Gubernur Jatim, Adhy Karyono.

“Kami menyampaikan permohonan maaf dari pak Pj Gubernur Jatim, Adhy Karyono, yang tidak bisa hadir karena kegiatan bersamaan di Polda Jatim,” Jazuli.

Dengan adanya SK baru dari Kwarnas ini, Jazuli berharap Kwarda Pramuka Jatim menjadi maju, solid, dan sukses untuk kemajuan pramuka di Jatim, serta sukses ditingkat nasional. “Intinya, kami Pemerintah Provinsi Jatim mengapresiasi kepada ketua dan pengurus Kwarda Pramuka Jatim atas turunnya Surat Keputusan atau SK dari Kwarrnas pada kamis kemarin,” ujarnya.

Ketua Kwarda Pramuka Jawa Timur, Arum Sabil, usai menggelar acara Halal Bihalal di Surabaya. (Insani/Jurnas.net)

Sementara itu, Kwarda Pramuka Jatim, Arum Sabil, mengatakan momentum bulan syawal atau idul Fitri 1445 H ini. Kwarda pramuka Jatim ingin menyampaikan kabar gembira kepada jajaran kwarda, kwartir, kwarcab se Jatim bawah SK dari Kwarnas sudah turun ke kwarda Jatim. Artinya mari kepada seluruh pengurus Pramuka di Jatim untuk menjalankan tugas dan tupoksi Pramuka dengan baik lagi.

Baca Juga : Arum Sabil Terima SK Kwarda Jatim: Semangat Baru Bagi Pramuka Jawa Timur

Arum Sabil menyampaikan agenda dalam waktu dekat yang dilakukan yaitu mendukung penuh pernyataan sikap Kwarnas agar disampaikan kepada Presiden Joko Widodo Selaku ketua MABINAS dan Komisi X DPR RI tentang Permendikbud No 12 Tahun 2024.

“Jatim punya anggota aktif hampir 3,2 juta. Kami besok akan konsolidasi menyatakan sikap dari seluruh keluarga besar Kwarda Jatim mulai dari Gugus Depan, Kwarcab sampai Kwarda,” katanya.

Oleh karena itu, Arum Sabil mengingatkan kepada Mendikbud Nadiem Makarim bahwa Memajukan pendidikan adalah sama dengan Membangun kemajuan peradaban. Agenda-agenda pendidikan harus didukung dan tidak boleh dilemahkan.

“Jangan sampai nanti Pak Menteri (Nadiem) dicatat dalam sejarah yang meruntuhkan Kemajuan peradaban Dunia Pendidikan Indonesia. Pendidikan ini menentukan masa depan bangsa untuk membentuk Kemandirian, karakter, akhlak, moral dan adab. Ketua Kwarnas menguatkan hal itu. Ketua Kwarnas mengajak kita untuk menjaga bangsa ini,” ujarnya.

Arum Sabil menambahkan, pernyataan Menteri Nadiem yang mengungkapkan bahwa Pramuka tetap menjadi ekskul wajib di sekolah, namun tidak semua peserta didik wajib mengikutinya adalah statemen multitafsir yang kontraproduktif.

“Pernyataan ini sangat jelas bahwa Permen tersebut akan menimbulkan multitafsir dan mengarah kepada pelemahan terhadap pendidikan karekter yang ada dalam Pramuka. Ibarat ada peraturan dalam keluarga, namun anggota keluarga tidak wajib mengikutinya. Ini vis-a-vis atau bertolak belakang,” pungkasnya.