Kisah Jemaah Haji Tertua Asal Bali Wujudkan Mimpi Berhaji Hasil Bertani Cengkih

Siti Maimunah, 89, ditemani putri sulungnya, Mariyati, 57, pergi ke Tanah Suci. (Dok: Humas PPIH Embarkasi Surabaya)

Jurnas.net – Siti Maimunah, jemaah haji tertua berusia 89 asal Provinsi Bali akhirnya mewujudkan mimpinya untuk pergi ke Tanah Suci. Berkat kerja keras dengan bertani cengkih, tekadnya menunaikan rukun Islam kelima akhirnya membuahkan hasil.

Lahir pada Desember 1935, Siti Maimunah tercatat sebagai jemaah tertua dari Provinsi Bali yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 71. Ia tiba di Asrama Haji Surabaya pada Kamis sore, didampingi putri sulungnya, Mariyati, 57, yang juga sekaligus menjadi pendamping hajinya.

Karena keterbatasan komunikasi, Mariyati membantu sang ibu dalam berkomunikasi. Ia menuturkan bahwa sang ibu selama ini dalam kondisi cukup sehat, meskipun sempat mengalami gangguan jantung beberapa bulan lalu.

“Alhamdulillah, meski hampir 90 tahun, ibu tidak memiliki riwayat diabetes atau tekanan darah tinggi. Hanya saja, sekitar lima bulan lalu sempat terkena serangan jantung. Sejak itu kondisinya menurun, tapi sekarang Alhamdulillah membaik,” kata Mariyati.

Sebelum sakit, kata Mariyati, sang ibu masih aktif bertani di kebun cengkih miliknya di Desa Pegayaman, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng. Dari hasil bertani itulah, ia bisa mewujudkan mimpinya pergi beribadah haji.

“Ibu menabung dari hasil panen cengkih setiap tahun. Sedikit demi sedikit disisihkan untuk biaya haji. Alhamdulillah, kami akhirnya bisa mendaftar haji pada tahun 2019,” ujarnya.

Baca Juga : 672 Jemaah Haji Asal Bari Diberangkatkan dari Embarkasi Surabaya

Perjalanan menuju Tanah Suci ini bukan proses yang mudah. Sejak suaminya meninggal 27 tahun lalu, Siti harus membesarkan sembilan anak seorang diri. Keinginan untuk berhaji sudah lama tertanam, tetapi baru bisa terealisasi setelah adanya kuota prioritas lansia dan pendampingan yang mempersingkat masa tunggu.

“Kami sangat bersyukur atas kebijakan ini. Kalau menunggu jalur reguler, mungkin ibu sudah tidak kuat lagi. Ini adalah kesempatan emas yang tak ternilai,” kata Mariyati.

Saat tiba di asrama haji, Siti sempat mendapat perawatan ringan di poliklinik karena tekanan darahnya sempat turun. Namun kini kondisinya stabil dan siap menjalankan ibadah.

“Semoga Allah memberikan kekuatan dan kesehatan bagi ibu agar bisa menjalani semua rangkaian ibadah haji dengan lancar,” harap Mariyati.

Siti Maimunah dan putrinya dijadwalkan berangkat ke Tanah Suci pukul 00.20 WIB, pada Jumat, 23 Mei 2025. Mereka akan menggunakan maskapai Saudi Airlines dengan nomor penerbangan SV 5471.