Pertamina “Cuci Tangan” Soal Harga LPG 3 Kg di Kepulauan Bawean Selangit

Ilustrasi - LPG 3 Kg alias LPG Melon dijual di Pangkalan. (Istimewa)

Jurnas.net – Harga gas Liquified Petroleum Gas (LPG) 3 kilogram (Kg) alias gas melon di Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, meningkat drastis pasca Pemilu 2024. Dari sebelumnya kisaran Rp27.000 naik menjadi Rp35.000 hingga Rp40.000 per 3 Kg.

“Saya kemarin beli LPG mekon 3 Kg dapat harga Rp35.000, tapi ada juga orang yang kemarin dapat harga sampai Rp40.000,” kata Izzah, warga di Kecamatan Tambak, Bawean, Kabupaten Gresik, Kamis, 22 Februari 2024.

Izzah menyebut tingginya harga LPG melon itu terjadi sejak adanya kelangkaan pada sebulan terakhir, tepatnya pada pelaksanaan Pemilu 2024. Ia belum mengetahui pasti penyebab kelangkaan LPG melon itu.

“Saya gak tahu penyebabnya apa, tapi yang pasti ini sangat meresahkan. Karena semuanya apa-apa naik, sembako terutama beras juga mahal,” katanya.

Lain halnya dengan Muflihah, warga Kecamatan Sangkapura, Bawean, Kabupaten Gresik, yang menyebut harga LPG melon 3 Kg kini naik sekitar Rp32.000 hingga Rp35 000. Harga LPG melon di wilayahnya lebih murah dari pada di wilayah Kecamatan Tambak.

“Harga normal biasanya Rp27.000, sekarang Rp32.000. Saya gak tau kalau harga untuk warga di pegunungan, mungkin lebih mahal lagi,” ujarnya.

Baca Juga : Harga Sembako di Jatim Bikin Ngiluh Pasca Pemilu 2024

Menanggapi perihal tersebut, Section Head Communication and Relation Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus, Taufiq Kurniawan, mengaku harga eceran tertinggi (HET) LPG melon 3 Kg di kepulauan berbeda dengan di daratan. Di mana harga LPG di kepulauan adalah harga khusus, yang telah diatur dalam Peraturan Gubernur (Pergub).

“Nah kepulauan Bawean itu termasuk dalam harga yang masuk kategori radius di atas 60 Kilometer (km). Di mana radius di atas km itu, berarti harganya disesuaikan dengan kondisi wilayah kabupaten/kota,” kata Taufik.

Taufik merinci harga LPG 3 kg sesuai HET sebesar Rp16.000. Rinciannya, harga ex Pertamina (Depot LPG Pertamina atau Stasiun Pengisian LPG), termasuk PPN 10 persen sebesar Rp11.584, ditambah biaya operasional distribusi sebesar Rp1.715, keuntungan Agen LPG 3 Kg sebesar Rp1.150, dan ditambah margin pangkalan / sub penyalur sebesar Rp1.500.

“Nah ini kan Peraturan Gubernur (Pergub) ya, Peraturan Gubernur itu akan mengatur jenis lebih lanjut, disesuaikan dengan kondisi atau karakter kabupaten atau kotanya,” ujarnya.

Baca Juga : Eri Cahyadi Kewalahan Tuntaskan Banjir di 245 Titik di Surabaya

Sementara harga LPG 3 kg di daratan seperti Kota Surabaya, Kabupaten Gresik, Nganjuk sebesar Rp18.000, dan di Kabupaten Sumenep Rp17.000. Sedangkan harga LGP 3 Kg di Pulau Bawean mencapai kisaran Rp35.000 hingga Rp40.000.

Taufik mengaku dirinya tak bisa berbuat banyak terkait tingginya harga LPG 3 kg di wilayah kepulauan. Dia justru melempar masalah itu ke Pemerintah Daerah (Pemda) setempat, termasuk pengawasan penjualan LPG melon itu.

“Di pangkalan LPG di sana (Bawean) itu harga yang ditetapkan sesuai dengan harga yang disepakati oleh Bupati Gresik. Nah kenapa bedanya segitu dari Rp30 ribu, nah itu monggo ditanyakan kepada pemerintah daerah setempat. Kami hanya mengikuti harganya yang disepakati dengan Pak Bupati, ya kami (hanya tugas) menyalurkan,” pungkasnya.