SIER Catat Sejarah: Jadi Pengelola Kawasan Industri Pertama Raih Sertifikasi ISO Terintegrasi

Country Manager BSI Group Indonesia, Nolia Natalia, menyerahkan Sertifikasi ISO Terintegrasi kepada Direktur Utama PT SIER Didi Prasetiyono. (Humas PT SIER)

Jurnas.net – PT Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER) menorehkan tonggak penting dalam sejarah industri nasional. Perusahaan milik negara tersebut sukses meraih rekomendasi sertifikasi ISO terintegrasi dari British Standards Institution (BSI) Group Indonesia sebuah capaian yang menjadikan SIER sebagai pengelola kawasan industri pertama di Indonesia yang berhasil mengintegrasikan berbagai sistem manajemen berstandar internasional ke dalam satu kerangka kerja terpadu.

Sertifikasi ISO yang diintegrasikan meliputi ISO 9001 (Sistem Manajemen Mutu), ISO 14001 (Manajemen Lingkungan), ISO 45001 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja), ISO 37001 (Anti Penyuapan), dan SMK3 berdasarkan PP No. 50 Tahun 2012.

Penyerahan rekomendasi dilakukan di Kantor Pusat BSI Group Indonesia, Talavera Tower, Jakarta Selatan, yang diserahkan langsung oleh Nolia Natalia, Country Manager BSI Group Indonesia, kepada Didik Prasetiyono, Direktur Utama PT SIER.

“Ini bukan hanya simbol keberhasilan administratif, tapi manifestasi nyata dari komitmen SIER terhadap tata kelola modern dan berdaya saing global,” kata Didik, dalam sambutannya, Selasa, 24 Juni 2025.

Rekomendasi sertifikasi ini mencerminkan kesiapan SIER menjawab tantangan zaman melalui tata kelola berstandar tinggi. Menurut Nolia Natalia, capaian ini merupakan langkah progresif yang mencerminkan kedewasaan organisasi dan kesiapan bersaing secara global.

“Kami memberikan apresiasi tinggi atas upaya SIER membangun sistem manajemen yang menyatu, menyeluruh, dan berkelanjutan. Ini bisa menjadi panutan bagi sektor industri lainnya di Indonesia,” kata Nolia.

Baca Juga : Komitmen Kepatuhan dan Kemitraan UMKM: SIER Sabet Penghargaan Real Estate Terbaik di AIS 2024

Direktur Utama PT SIER Didi Prasetiyono, pemaparan pengelolaan kawasan industri berbagai sistem di SIER. (Humas PT SIER)

Dalam acara tersebut hadir pula Kepala Divisi PHS merangkap Ketua Tim SMI PT SIER, Andi Panji Ariyanto; Wakil Ketua Tim SMI, Haditya Yudha S; dan Kepala Unit Pengawasan Lingkungan, Hafizh Rifky Nofaldi.

Andi Panji Ariyanto menyebut, penerapan Sistem Manajemen Terintegrasi (SMI) ini memiliki dampak signifikan, baik dari sisi efisiensi maupun efektivitas operasional.

“Integrasi ini menghilangkan duplikasi pekerjaan, menekan biaya, dan meningkatkan produktivitas,” jelas Panji.
“Lebih dari itu, sistem ini memperkuat manajemen risiko, menjaga kepatuhan, hingga membangun kepercayaan pemangku kepentingan.”

Ia juga menegaskan, integrasi sistem manajemen menjadi kunci untuk menghadapi dinamika global dan ekspektasi terhadap praktik industri yang lebih transparan, aman, dan berkelanjutan.

Didik Prasetiyono menambahkan, keberhasilan ini mencerminkan keseriusan SIER untuk tidak hanya memenuhi regulasi, tetapi menjadi pelopor dalam pengelolaan kawasan industri yang modern dan bertanggung jawab.

“Kami ingin memastikan bahwa masa depan industri Indonesia dibangun dengan fondasi tata kelola yang kuat. ISO terintegrasi ini bukan hanya peningkatan teknis, tapi bagian dari visi besar kami menuju keunggulan global,” tandasnya.