Jurnas.net -.Komitmen PT Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER) dalam membangun ekonomi kerakyatan kembali mendapat pengakuan nasional. Melalui ajang UMKM BUMN Award 2025, SIER dinobatkan sebagai “The Most Committed Pembina UMKM All Sector” berkat konsistensinya membina pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) secara menyeluruh dan berkelanjutan.
Ajang penghargaan bergengsi yang digelar oleh BUMN Track bersama BTA Academy dan Jaringan Jurnalis Muda Nasional (JJMN) ini memberikan apresiasi kepada 31 BUMN dan anak perusahaan atas kontribusinya membina UMKM. Acara yang berlangsung di Hotel Borobudur, Jakarta, turut dihadiri tokoh nasional, termasuk Wakil Ketua MPR RI Edy Suparno, yang menekankan pentingnya peran BUMN dalam mewujudkan pemerataan ekonomi melalui pembinaan UMKM.
Tak hanya SIER yang meraih penghargaan, tiga UMKM binaannya juga mencatatkan prestasi membanggakan. Di antaranya, Kerupuk Olahan Duri Ikan Cak Zin (Gold Winner), Oemah Legit (Silver Winner), dan Nunoe Craft (Bronze Winner).
Keberhasilan ini menjadi bukti nyata bahwa pendekatan pembinaan UMKM oleh SIER berdampak langsung pada daya saing dan pertumbuhan bisnis para pelaku usaha kecil di lingkungannya.
Direktur Utama PT SIER, Didik Prasetiyono, menyampaikan bahwa penghargaan ini menjadi penguat semangat untuk memperluas ekosistem industri yang inklusif dan berkelanjutan.
“Kami tidak sekadar menjalankan TJSL sebagai kewajiban sosial, tapi menjadikannya strategi bisnis yang terintegrasi. UMKM adalah mitra strategis, bukan sekadar penerima bantuan,” kata Didik, Sabtu, 28 Juni 2025.
Melalui berbagai program seperti pelatihan manajemen usaha, digital marketing, pengemasan produk, hingga akses fasilitas produksi bersama, SIER telah menciptakan iklim usaha yang kondusif bagi pelaku UMKM di kawasan industri.
Baca Juga : Komitmen Kepatuhan dan Kemitraan UMKM: SIER Sabet Penghargaan Real Estate Terbaik di AIS 2024
Didik menegaskan, SIER akan terus mendorong digitalisasi UMKM, membuka akses pembiayaan inklusif, dan memperkuat kolaborasi dengan tenant industri besar untuk memastikan keberlanjutan pertumbuhan UMKM nasional.
Dampak langsung dari program SIER juga dirasakan pelaku usaha seperti Siti Marlina, pemilik UMKM Kaligrafi Kreatif. Ia mengaku omsetnya meningkat hingga 80 persen setelah mengikuti program pembinaan.
“Pendampingan dari SIER sangat konkret. Saya kini bisa memasok produk ke beberapa tenant industri besar, padahal dulu hanya jual di pasar lokal,” kata Siti.
Ketua Dewan Juri, Thendri Supriatno, menyebut pendekatan kawasan industri yang dijalankan SIER bisa menjadi model pembinaan UMKM berkelanjutan yang dapat direplikasi oleh BUMN lain.
“SIER membuktikan bahwa yang dinilai bukan hanya besar kecilnya dana, tapi sejauh mana hasil nyatanya dirasakan oleh pelaku usaha di lapangan,” tandasnya.